Karenatentunya lampu dan LED TV digunakan selama seharian penuh. Langkah 3: Mengestimasikan Konsumsi Tarif Listrik. Berikut ini cara mengestimasikan konsumsi tarif listrik: Cara Menghitung KWH Tagihan Listrik Dalam Satu Hari. Pada tahap ini, hal yang harus dilakukan yaitu menjumlahkan total konsumsi daya listrik dari masing-masing Daftar Isi Mengenal Apa Itu Lampu busur LED Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan LED Cara Cak menjumlah Watt Lampu LED Perhitungan Pikulan Kerja LED Perhitungan Lautan Arus Total LED Prediksi Segara Sentral LED Saat ini lampu yakni kejadian yang telah menjadi kebutuhan sendi. Ya, tanpa lampu busur barangkali Kamu akan kesulitan n domestik berbuat aktivitas tertentu, terutama lakukan aktivitas-aktivitas yang membutuhkan pencahayaan. Tutur saja di rumah, seperti pada malam perian segala aktivitas membutuhkan lampu cak bagi pencahayaan. Sayangnya kadang-kadang kita pangling dan kerjakan menotal watt bola lampu sehingga tagihan elektrik akan membengkak di akhir wulan. Berguna lho mengetahui pendirian menghitung watt lampu LED supaya Pins hemat listrik. Pinhome – Terdepan lakukan melembarkan lampu dengan watt yang sesuai untuk kebutuhan kamu. Salah satu variasi lampu yang gelojoh digunakan adalah lampu LED Light Emitting Diode. LED adalah jenis keluarga dioda yang dibuat dari objek semikonduktor dengan rona sinar yang sangat bervariatif. Warna-rona cahaya ini mengelepai pada jenis bahan yang digunakan untuk membuat lampu LED. Biasanya lampu LED ini digunakan sebagai bohlam tidur pada kamar-kamar remaja. Terimalah jika Pins penasaran dengan watt LED di rumah, yuk simak pendirian menghitung watt bohlam LED hendaknya lebih hemat setrum pada ulasan di radiks ini! Baca Juga Tagihan Air Panjat? Ini Engkau 10 Kaidah Menghemat Air di Kondominium Mengenal Apa Itu Lampu LED Pinterest Lampu LED adalah diode yang disusun menjadi sebuah lampu. Lampu ini punya usia pakai yang lebih tahapan dan efisien setrum nan lebih baik jika dibandingkan dengan spesies-variasi lampu lainnya. Bahkan lampu LED ini dapat menghasilkan cahaya nan terang minus harus pemanasan terlebih dulu warm up. Saja biaya awal lampu LED ini layak mahal. Meski begitu bohlam LED tetap menjadi favorit banyak orang karena keberagaman dandan yang sangat banyak dan sangat irit setrum. Jadi lampu ini bisa menjadi salah satu bola lampu saringan engkau cak bagi penyorotan di kondominium. Lampu LED n kepunyaan bentuk seperti lampu dengan dimensi kecil cuma berbeda dengan lampu pijar pada umumnya. Hal ini karena LED lain membutuhkan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas saat menghasilkan cahaya. LED memiliki 2 antitesis, yaitu musuh positif kutub negatif dan chip semikonduktor yang menimbulkan junction positif dan negatif serta setrum. LED memancarkan sinar detik diberi aliran setrum voltase modern yang masuk ke privat kategori transduser yang berperan dalam merubah energi setrum menjadi cahaya. Kelebihan dan Kekurangan Menunggangi LED Pinterest Kelebihan lampu busur LED adalah salah satu varietas bohlam nan paling banyak ditemukan di pasaran. Harganya juga bertambah ekonomis kalau dibandingkan dengan LED strip 24 V. Tidak hanya itu, lampu busur LED juga lebih kesepakatan digunakan karena tegangannya nan invalid, sehingga tidak begitu berbahaya apabila dijalari jasmani. Selain itu lampu LED juga terhidang dalam heterogen varian rona sehingga bisa dimanfaatkan sebagai dekorasi rumah ataupun menjadi bohlam tidur. LED pun jenis lampu yang dahulu abadi dan tahan lama. Justru kapasitas LED ini boleh mencapai 100 ribu jam dan 30 kali lebih langgeng kalau dibandingkan dengan spesies-keberagaman lampu sah lainnya. Tidak hanya itu, varian warna yang banyak dan bentuknya nan cawis dalam bermacam ragam macam kerangka membentuk LED menjadi lampu busur dekorasi yang dapat digunakan di berbagai macam kolom. Tetapi sekiranya cak semau kekuatan, tentu juga terdapat kesuntukan pada lampu busur LED ini. Salah satunya adalah semakin minus tarikan lampu LED, maka cak bagi keefektifan nan sama dibutuhkan arus setrum yang lebih besar. Hal ini menyebabkan semakin raksasa panas narapidana nan dialirkan pada korespondensi sirkuit LED. LED ini memang telah diakui sebagai lampu produk baru yang irit energi dan kian baik hati terhadap mileu. Selain itu, lampu LED lagi mengkonsumsi daya nan cukup adv minim. Mungkin banyak pecah Pins yang penasaran dengan konsumsi daya dari lampu LED. Berikut sejumlah uang pelicin mandu menghitung kebutuhan bohlam LED terhadap daya listrik, antara tidak Cari varietas lampu yang sesuai dengan kebutuhan dia Ketahui besaran watt alias sendi dari LED yang kamu pilih Hitung total daya ataupun watt yang dibutuhkan oleh LED dengan rumus Watt = Ampere x Volt Baca juga Kelebihan Lampu LED yang Harus Kalian Tahu! Pinterest Kerumahtanggaan kaidah menghitung kebutuhan bohlam LED, Pins harus menghitung sejumlah hal lakukan akhirnya menghitung daya lampu LED. Berikut penjelasan nan agar kamu simak. R = Resistor I = Peredaran LED arus maksimal LED = 20 mAVs = Tegangan perigi listrik PLN 220 VVd = Tegangan kerja LED tegangan kerja maksimal LED = 3,7 volt Perhitungan Kewajiban Kerja LED R = 220 V – 3,7 V x 30 pcs / 0,02 A R = 220 V – 111 V / 0,02 A R = 109 V / 0,02 A R = ohm Perhitungan Besar Diseminasi Total LED Id = Distribusi LEDR = Beban total LEDId = Vs-Vd / R Id = 220 V – 111 V / ohm Id = 109 / ohm Id = 0,02 Perhitungan Besar Daya LED Pd = Ki akbar daya lampu LED Pd = 0,02 A x 111 V Pd = 2,22 Watt Jadi osean watt lampu busur LED adalah 2,22 Watt. Itulah siaran mengenai cara menotal watt lampu LED. Hendaknya dengan ulasan di atas bisa menambah pengetahuan ia tentang lampu LED dan cara menotal kebutuhan lampu LED serta jenis-macam lampu lainnya. Mudahmudahan bermanfaat! Baca juga 13 Model Lampu busur Gantung Pangsa Tamu bagi Mempercantik Rumah Temukan beragam saringan rumah terlengkap seperti pada perumahan Bukit Tirta Salih di daftar properti & iklankan properti kamu di Jual beli Nasib baik Pinhome. Bergabunglah bersama kami di permohonan Rekan Pinhome untuk kamu agen peruntungan independen maupun agen kantor properti. Sira pula bisa belajar lebih lanjut adapun Hoki di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melewati App Store atau Google Play Store sekarang! Sekadar di nan memberikan kemudahan dalam membeli milik. Pinhome – PINtar jual beli kontrak kepunyaan. Cobahitung berapa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk menerangi ruangan tersebut? Diketahui: E = 150 (diambil dari nilai tengah penerangan untuk ruang tamu yakni 100-300) L = 7 meter W = 4 meter n = 1 buah LLF = 0,8 (diambil dari nilai LLF 0,7-0,8) CU = 60 % atau 0,6 (diambil dari nilai CU 50-60%) Ø = lampu 18 watt memiliki lumen 61 Lm/W Mengukur lumen lampu yang dibutuhkan untuk penerangan yang tepat Apa itu lumen? Arti lumen pada lampu? Lumen adalah satuan turunan SI untuk fluks cahaya, mengukur jumlah total cahaya terlihat yang dipancarkan sebuah sumber. Lumen lampu, pencahayaan yang tepat di rumah lebih penting daripada yang kita pikirkan. Di kamar tidur kita membutuhkan pencahayaan yang berbeda dengan ruang belajar atau di lorong. Pertanyaannya adalah, bagaimana cara kita menghitung terang gelap cahaya lampu atau mengukur tingkat terang pencahayaan lampu yang dibutuhkan? Cara menghitung atau mengukurnya adalah dengan menggunakan nilai lumen sumber cahaya sebagai panduan. Apakah lumen itu? Apa itu lumen pada lampu LED? Lumen simbol lm adalah satuan turunan SI untuk fluks cahaya, mengukur jumlah total cahaya terlihat yang dipancarkan sebuah sumber. Setelah kita mengetahui mengenai lumen maka berikutnya adalah bagaimana kita mencari berapa banyak lumens per meter persegi yang dibutuhkan pada suatu ruangan. Mari kita simak bersama pembahasannya pada postingan kali ini. Spesifikasi lumen memberikan informasi tentang seberapa terang lampu bersinar. Pada postingan ini kita dapat mengetahui berapa banyak lumen yang dibutuhkan per meter persegi. Spesifikasi lumen lampu LED Hal penting yang perlu kita ketahui. Unit “lumen” lm menunjukkan luminositas LED, lampu hemat energi, dan bola lampu. lumen sesuai dengan luminositas bohlam 75 watt. Di kamar tidur, rata-rata 100 lm per meter persegi sudah cukup, di kantor setidaknya harus 250 lm/m2. Lumen, Lux, Kelvin dan Watt apa artinya saat membeli lampu? Watt W telah kehilangan maknanya sejak akhir bola lampu klasik dan saat ini beralih ke luminositas LED, lampu hemat energi, dan bola lampu dalam lumen lm. Selama ini ketika membeli lampu, maka kita bisa membaca performa atau konsumsi daya bohlam dari wattnya. Namun, sebenarnya berapa banyak cahaya yang dipancarkan lampu tidak dapat diukur dari watt. Untuk perbandingan intensitas cahaya, kita mengukur atau menghitungnya dalam lumen, sehingga lebih mudah untuk membandingkan sumber cahaya yang berbeda satu sama lain. Semakin tinggi nilai lumen, maka semakin terang sumber cahaya bersinar atau semakin kuat fluks bercahaya. Nilainya berbeda dari satu lampu ke lampu lainnya. Namun, ada unit pengukuran lain yang ditentukan untuk bola lampu modern – misalnya nilai Kelvin K dan Lux lx. Khusus untuk lampu LED biasanya menggunakan Kelvin dan tertera dalam kemasan, dimana Kelvin mengacu pada temperatur warna. Cahaya kuning yang hangat memiliki nilai Kelvin yang lebih rendah daripada cahaya biru yang dingin. Spektrum warna untuk sebagian besar lampu adalah antara dan Kelvin. Kita bisa memilih lampu yang tepat pada ruangan dan waktu pemakaian berdasarkan informasi tersebut, memilih lampu berdasarkan suhu warna dan tingkat terang cahaya lampu, Misalnya untuk pagi hari di tempat kerja, maka idealnya kita menggunakan lampu LED dengan nilai kelvin yang tinggi – sekitar Kelvin. Cahaya yang bernuansa dingin membantu kita untuk mudah bangun, sebaliknya lampu dengan cahaya yang hangat dengan hingga Kelvin cenderung membuat kita lelah, baik di kamar tidur atau ruang tamu. Sementara lumen menunjukkan kecerahan lampu sebagai unit stkitar untuk fluks bercahaya, maka nilai lux menerangkan tentang penerangan sumber cahaya. Kita dapat menggunakan lux untuk melihat seberapa banyak fluks bercahaya dari satu lumen sumber pencahayaan yang jatuh pada area satu meter persegi. Apa bedanya lumen dengan lux? Lumen Saat kuat terang cahaya diatur dengan Lumen, maka keluaran cahaya di tentukan sebagai fluks cahaya. Walau ukuran objek sumber cahaya berubah, tetapi output terang yang dihasilkan akan tetap sama/konstan. Contoh di bawah menunjukkan efek peningkatan ukuran cahaya area persegi dari 10 menjadi 200 mm. Daya konstan 250 Lumen. Mari kita lihat contoh gambar dibawah ini, ukuran objek dan ruangannya tetap, tetapi ukuran sumber cahayanya berubah, dari 10 mm menjadi 200 mm. Hasilnya, walau ukuran sumber cahaya berubah membesar, tetapi kuat terangnya tetap konstan 250 lumen. Bisa terlihat ya, objek cahaya membesar, tetapi hasil terangnya masih tetap sama. Lux Bila kuat terang cahaya diatur dengan lux, maka keluaran cahayanya ditentukan sebagai pancaran cahaya. 1 Lux = 1 Lumen per meter persegi permukaan yang memancarkan cahaya. Sehingga output cahaya total akan bervariasi untuk objek cahaya area dengan ukuran berbeda. Lampu dengan area yang kecil maka akan redup, sebaliknya bila ukuran lampu semakin membesar maka akan lebih terang, karena area permukaan pemancaran cahayanya lebih besar. Contoh di bawah menunjukkan efek peningkatan ukuran cahaya area persegi dari 10 mm menjadi 200 mm. Daya konstan 25000 Lux. Terlihat ya, saat lampu membesar, maka cahayanya pun juga semakin terang, tidak konstan. Seberapa terang lumens? Di masa lalu, bola lampu klasik yang paling umum adalah bola lampu 75 watt. Ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memahami seberapa terang lumen, karena bohlam menghasilkan sekitar lumen cahaya. Jadi, sebagai panduan kasar, kita memerlukan LED lumen untuk mendapatkan kecerahan yang sama dengan bohlam pijar 75 watt. Bola lampu yang sesuai dengan luminositas 1000 lumens lumen kira-kira sesuai dengan luminositas bohlam 75 watt klasik. Kita harus mempertimbangkan bahwa sudut pancaran sumber cahaya LED modern secara signifikan lebih kecil daripada bola lampu klasik, dimana mereka memiliki sudut pancaran lebih dari 270 derajat dan dengan demikian penerangan bola lampu klasik akan merata ke segala arah. Bola lampu LED, di sisi lain, memfokuskan cahaya lebih banyak ke satu aera, yang berarti sudut pancaran lebih kecil. Jadi lumens tidak selalu memiliki kecerahan yang sama saat membandingkan bohlam yang berbeda. Nilai lux bisa membantu di sini, tetapi ini tidak selalu tercantum pada kemasannya. Namun, spesifikasi lumen adalah panduan yang baik jika kita ingin mencapai kecerahan yang serupa dengan bohlam 75 watt. Sekarang bagaimana kita menghitung kebutuhan lumen/m2 pada sebuah ruangan? Cahaya penting bagi manusia – dan bukan hanya untuk bekerja. Oleh karena itu pencahayaan yang tepat memegang peranan penting di setiap ruangan. Untuk penerangan, kita dapat menggunakan spesifikasi lumen untuk sumber cahaya modern sebagai panduan. Namun daripada memasang lampu dengan lumens, justru dengan desain Pencahayaan di rumah lebih masuk akal untuk mendistribusikan beberapa sumber cahaya dengan nilai lumen lebih rendah di dalam ruangan. kita dapat menghitung berapa banyak yang kita butuhkan per kamar menggunakan lumen per meter persegi. Tergantung pada ruangan, kita membutuhkan tingkat luminositas yang berbeda. Di ruangan tempat kita bekerja misalnya ruang belajar atau dapur, kita memerlukan intensitas cahaya yang tinggi dan nilai suhu warna yang tinggi – yaitu warna cahaya yang dingin untuk penerangan. Kombinasi pencahayaan ini bisa meningkatkan konsentrasi, kita dapat mencapai pencahayaan dasar yang baik – misalnya dengan lampu sorot tersembunyi – dari sekitar 100 lm/m2. Namun, lampu yang lebih kuat juga harus digunakan untuk mendukung pencahayaan, sehingga kita dapat menggunakan penerangan secara maksimal dan efisien. Dapur dan dalam ruang belajar biasanya membutuhkan lumen antara 250 dan 300 lm/m2. Sedangkan untuk ruang tamu dan kamar tidur kita sebaiknya memilih warna cahaya yang hangat dan intensitas cahaya yang lebih rendah. Sedangkan untuk pencahayaan di kamar tidur anak-anak, berada di kisaran 100 hingga 150 lm/m2 dengan suhu warna hingga Kelvin, paduan tersebut dianggap cocok untuk ruangan mereka. Pencahayaan di ruang tamu dengan lumen lebih sedikit per meter persegi Di ruang tamu, cahaya harus lebih hangat dan lampu membutuhkan lebih sedikit lumen per meter persegi. Banyak cahaya yang dibutuhkan di kamar mandi untuk rutinitas perawatan sehari-hari. Oleh karena itu pada pencahayaan kamar mandi disarankan intensitas cahaya 250 hingga 300 lm/m2. Kombinasikan lampu langit-langit dengan cermin yang menyala secara terpisah di ruangan ini. Tip Di toilet tamu kita juga bisa menerangi dengan intensitas cahaya yang lebih sedikit. Pada lorong dan tangga penting untuk memiliki pencahayaan yang baik agar kita terhindar dari kecelakaan. Pada area ini nilai lumen harus mencapai 100 hingga 150 lumen per meter persegi. Amankan area yang sangat gelap atau miring dengan luminositas yang lebih tinggi. Di ruang bawah tanah rubanah, itu tergantung pada bagaimana kita ingin menggunakannya. Jika sebenarnya hanya untuk digunakan sebagai gudang, terangi dengan 250 hingga 300 lm/m2. Jika kita menggunakan ruang bawah tanah sebagai ruang tamu, 100 lm/m2 juga cukup. Pengecualiannya adalah jika ruang bawah tanah tersebut sebagai ruang/bengkel kerja, maka lumen disini adalah 250 hingga 300 lm/m2 dalam kombinasi dengan suhu warna tinggi agar kita dapat berkonsentrasi lebih baik. Nilai yang sama berlaku untuk ruang penyimpanan seperti ruang bawah tanah yang tidak berpenghuni. Tabel dibawah ini bisa menjadi nilai pedoman untuk pencahayaan dasar menurut ruangan. Nilai rata-rata ini berfungsi sebagai titik awal untuk penerangan yang baik dan perencanaan penerangan awal. Tabel lumen lampu LED secara umum Ada beberapa varian mengenai nilai kebutuhan lumen, kita coba ambil dua macam yang kira-kira bisa mewakili dan saling melengkapi. Note 1 lx = 1 lm/m2 1 lux = 1 lumen/m2 Versi 1 AktivitasLuxMatahari hari tidak langsung suasana keseluruhan108Dapur, area kerja538Ruang makan54Ruang keluarga, suasana keseluruhan54Ruang keluarga, area kerja323Pencahayaan di meja431Kamar tidur, suasana keseluruhan54Kamar tidur, membaca431Kamar tidur, meja rias431Kamar mandi, suasana keseluruhan54Kamar mandi, aktivitas tertentu323Cuci pakaian323Sirkulasi54Jahit-menjahit538Garasi/bengkel kerja108Pekerjaan mendetil1076 Versi 2 Jenis ruangKebutuhan lumenKelvinGudang100 – 300 lm/m26,000KRuang kerja250 – 300 lm/m24,000KKamar mandi250 – 300 lm/m24,000KLorong/tangga100 – 150 lm/m22,700- 3,000KRubanah100 – 300 lm/m26,000KRuang menyusui100 – 150 lm/m22,200- 2,700KDapur250 – 300 lm/m24000KKamar tidur100 – 150 lm/m22,200- 2,700KRuang keluarga100 – 150 lm/m23,000K Bagaimana cara menghitung lumen lampu per meter persegi pada ruangan Dengan menggunakan nilai panduan pada tabel diatas, kita dapat dengan mudah menghitung berapa banyak lumen per meter persegi yang dibutuhkan untuk sebuah ruangan. Contoh Bagaimana cara atau berapa lumen/lux pencahayaan yang dibutuhkan untuk ruangan dapur? Langkah 1, cari data ruangan atau yang mewakili dan lux dari tabel di atas. Kita pakai data dari tabel versi 1 – saya sukanya yang ini, terserah Anda, bebas. 108 lux untuk suasana ruangan dapur keseluruhan. 538 lux untuk area meja kerja persiapan makanan/masak. Langkah pencahayaan ruangan dapur secara suasana keseluruhan. Kita perlu tahu ukuran luas ruangannya. Misalnya setelah diukur, ukurannya adalah 4 m x 3 m, maka didapatkan luasnya adalah 12 m2. Untuk bisa dapat lumennya, kita kalikan kebutuhan lux dari langkah 1 diatas. Maka, 12 m2 x 108 = 1296 lumen. Langkah pencahayaan dapur untuk area meja kerja/persiapan spesifik. Sekarang kita akan coba hitung untuk penerangan dapur di area yang permukaannya digunakan untuk persiapan makanan/kerja masak dll. Misalnya kita mau menerangi meja kerja berukuran 4 m x m 60 cm = m2. Maka, m2 x 538 = 1291 lumen. Langkah 3, menghitung jumlah lampu untuk pencahayaan lumen Setelah nilai lumennya kita dapat, maka berikutnya adalah bagaimana cara menghitung kebutuhan jumlah atau banyaknya bola lampu yang dibutuhkan agar setara nilai lumen tadi. Langkah jumlah bohlam LED untuk dapur suasana umum. Katakanlah kita mau pakai LED yang mempunyai nilai 660 lumen, dari langkah kita tahu butuh lumennya lm. Jadi ini masih kurang jauh, tapi bila kita pakai 2 buah maka akan kita dapatkan total 660 lumen x 2 buah = lumen. Nah sudah dapat, itu sudah mendekati atau lebih dari lumen tadi. Mau lampunya 3 atau 4 atau lebih? Ya sesuaikan saja lumennya, kecilkan dan perbanyak lampunya. Langkah jumlah lampu LED untuk meja kerja persiapan masak/makanan. Katakan lagi, kita mau gunakan LED untuk penerangan dibawah lemari kabinet atas meja, lalu lampunya punya 480 lumen, gimana? Tinggal kita bagi saja, total kebutuhan lumen dibagi lumen lampu = -> bulatkan jadi 3 buah lampu. Sudah begitu saja, beres 🙂 Lainnya Untuk data lumen biasanya bisa dilihat pada dus lampunya, harusnya ada datanya disana. Tapi misal tidak ada, bisa coba lihat tabel di bawah ini, saya sudah coba buatkan, mengacu kepada produk lampu Philips. Ini hanya acuan umum ya, silahkan cross check lagi di lapangan sendiri. Lampu LED Philips, tipe bola lampu bohlam Kita bisa coba ambil contoh produk yang ada di pasaran, kita ambil saja lampu LED produk Philips dengan tipe bohlam LED – tipe cap E27. Tabel lumen lampu LED Philips tipe bohlam Berapa watt lampu Philips LED? Atau berapa lumen lampu LED Philips? Besaran watt dari lampu LED Philips dan nilai lumennya bisa dilihat pada tabel berikut ini WattLumenSetara bohlam pijar biasa watt325025442045548050658055766063877068995080101020831112309512136098 Sumber Philips. Untuk warna temperatur warna dari lampu LED Philips yang umum di pasaran saat ini ada 3 yaitu Kuning warm white K. Cool white semi putih K. Cool Daylight putih K. Pertanyaan yang sering muncul Lampu LED Philips 12 watt berapa lumen? Atau berapa lumen per watt? 1 watt lampu LED berapa lumen? Kita bisa menghitungnya atau mengetahuninya dengan cara membagi jumlah nilai lumen dengan nilai watt daya lampunya. Contoh untuk LED bohlam Philips 12 watt, ia menghasilkan 1360 lumen, maka kita bisa masukan angkanya ke pembagian sbb 1360 lumen / 12 watt = lumen. Apakah semakin tinggi lumen semakin terang? Ya, karena semakin tinggi nilai lumen maka semakin kuat fluks bercahaya yang dihasilkan dari sumber cahaya tersebut. Berapa Lumen untuk ruang tamu? Di tabel tidak ada datanya. Kita bisa coba padankan dengan data lumen untuk ruang keluarga dari tabel lumen versi 2 – diatas, disana tertera 100 – 150 lm/m2. Selanjutnya kita kalikan nilai lumen tersebut dengan luasan ruang tamunya. Contoh ukuran ruang tamu adalah 3 m x 4 m = 12 m2. Nilai lumen kita ambil saja 150 lm/m2. Maka perhitungannya adalah 12 m2 x 150 lm/m2 = lm. Bosss, ruangan x ukuran x butuh berapa lumen dan berapa lampu bos? Nuhun yeuh… Ambyar, warga 62 memang ruarrr biashaahhh…. Tabel data ama rumus udah ada noh diatas. Ambyar Akhir Demikian untuk postingan kali ini yang membahas mengenai bagaimana cara perhitungan lumen lampu pada pencahayaan ruangan. Semoga bisa menjadi pencerahan bagi kita semua ☺️ Disadur/diterjemahkan kembali dari berbagai sumber di internet. Semoga berguna, salam. Lihat juga postingan lainnya mengenai Terima kasih telah berkunjung – Arginuring Arsitek, layanan jasa arsitek Bandung untuk desain rumah Anda. Lampuled yang dirangkai biasanya membutuhkan arus khusus untuk penggunaannya. Berikut ini cara menghitung kebutuhan amper, volt dan watt yang dikonsumsi oleh suatu beban (beban dalam contoh kasus

Ketika hendak memasang pencahayaan di rumah menggunakan lampu LED, Anda harus mengetahui cara menghitung kebutuhan lampu LED terlebih dahulu. Memperhitungkan kebutuhan lampu LED terlebih dahulu akan dapat membantu Anda mengatur pengeluarannya agar tidak berlebihan. Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa saja faktor yang memengaruhi perhitungan penggunaan lampu di ruangan serta bagaimana cara menghitung kebutuhan lampu LED di rumah. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perhitungan Kebutuhan Lampu dalam Ruangan Ketika hendak memperhitungkan kebutuhan penggunaan lampu di rumah, Anda harus mempelajari beberapa faktor-faktor yang memengaruhinya terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi perhitungan kebutuhan lampu dalam ruangan. 1. Ukuran atau Luas Ruangan Ukuran atau luas ruangan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perhitungan penggunaan lampu. Umumnya, makin besar ukuran atau luas ruangan, maka akan makin banyak pula jumlah lampu yang harus digunakan sebagai pencahayaannya. Tidak hanya itu saja, biasanya lampu yang digunakan untuk ruangan yang besar juga harus memiliki cahaya yang lebih terang. Jadi, jumlah daya yang dibutuhkan untuk menghidupi seluruh lampu tersebut juga akan lebih besar. Baca juga 9 Jenis Fitting Lampu dan Cara Menggantinya Apabila Rusak 2. Warna Dinding Warna dinding dapat memiliki pengaruh terhadap kebutuhan pencahayaan di dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, ruangan dengan cat yang berwarna cerah seperti putih biasanya akan membutuhkan pencahayaan yang relatif lebih sedikit karena memang warnanya sudah cerah. Di sisi lain, ruangan yang memiliki cat berwarna gelap seperti biru tua, kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak pencahayaan. 3. Fungsi Ruangan Fungsi dari ruangan tersebut tentu saja akan memengaruhi perhitungan kebutuhan lampu dalam ruangan. Sebagai contoh, ruangan kerja pasti membutuhkan pencahayaan yang lebih baik, jadi lampu yang dibutuhkan juga relatif lebih banyak dengan daya yang lebih besar. Sementara itu, ruangan seperti gudang biasanya tidak membutuhkan terlalu banyak pencahayaan, satu buah lampu di tengah ruangan saja sudah cukup. 4. Jenis Lampu Setiap jenis lampu biasanya memiliki ukuran, bentuk, dan daya yang berbeda-beda. Selain itu, ada banyak sekali jenis lampu yang dapat Anda gunakan untuk sebuah ruangan, seperti lampu pijar dan lampu LED. Biasanya, lampu LED akan memiliki cahaya yang lebih terang dan membutuhkan daya yang lebih sedikit dibandingkan lampu pijar. Apabila Anda menggunakan lampu LED untuk ruangan, kemungkinan besar Anda tidak membutuhkan terlalu banyak lampu karena cahaya dari satu lampu LED biasa saja sudah lebih terang dari lampu pijar biasa. Selain itu, Anda juga dapat lebih menghemat pengeluaran karena lampu LED tidak menggunakan terlalu banyak daya dan dapat bertahan lebih lama. Baca juga Inilah Arti Warna Kabel Listrik Dan Fungsinya 5. Pencahayaan Lampu Makin terang cahaya yang dihasilkan dari satu buah lampu, maka akan makin sedikit pula lampu yang dibutuhkan untuk menerangi sebuah ruangan dengan optimal. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih lampu dengan pencahayaan yang terang agar tidak perlu menggunakan lampu dalam jumlah yang banyak. Rumus Menghitung Kebutuhan Lampu Banyak orang yang rela mengeluarkan lebih banyak uang demi memaksimalkan keindahan interior ruangan yang mereka miliki di rumah. Salah satu hal yang dapat memperindah interior ruangan adalah pencahayaan. Melalui pencahayaan yang baik, keindahan dari suatu ruangan akan dapat terlihat dengan lebih jelas. Agar ruangan dapat memiliki pencahayaan yang baik, maka Anda juga membutuhkan lampu dalam jumlah yang optimal untuk menerangi ruangan tersebut. Untuk menghitung kebutuhan lampu yang digunakan dalam satu ruangan, Anda dapat menggunakan rumus di bawah ini N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n Dari rumus tersebut, N = jumlah titik lampu E = nilai lux atau kekuatan penerangan L = panjang ruangan W = lebar ruangan Ø = nilai lumen atau besaran pencahayaan lampu LLF Light Loss Factor = faktor kerugian cahaya nilainya adalah 0,7 sampai 0,8 CU = Coefficient of Utilization n = jumlah lampu dalam satu titik Setelah mengetahui rumus di atas, sekarang Anda dapat mulai menghitung kebutuhan lampu di dalam satu ruangan. Baca juga Inilah 8 Tips Instalasi Listrik Rumah Tangga yang Bisa Anda Ikuti Cara Menghitung Kebutuhan Lampu LED Agar dapat memahami bagaimana cara menghitung kebutuhan lampu LED di sebuah ruangan, coba perhatikan contoh kasus di bawah ini! Sebuah ruangan dengan ukuran 4 x 5 dengan standar pencahayaan sebesar 200 lux ingin menggunakan satu lampu LED pada setiap titik sebagai pencahayannya. Lampu LED tersebut memiliki daya sebesar 4 watt 350 lumen. Dari ukuran ruangan tersebut, nilai koefisien dari ruangan tersebut biasanya sebesar 50%. Dari data tersebut, diketahui bahwa, E= 200 lux L = 4 W = 5 Ø = 350 CU = 50% = 0,5 LLF = 0,7 n = 1 Dengan begitu, maka jumlah titik lampu yang dibutuhkan adalah sebanyak, N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n N = 200 x 4 x 5 / 350 x 0,5 x 0,7 x 1 N = 4 Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa ruangan dengan ukuran 4 x 5 membutuhkan empat buah lampu LED dengan daya 4 watt 350 lumen untuk mendapatkan pencahayaan yang optimal. Mudah kan menghitungnya? Apabila sedang mencari pihak yang jual lampu LED dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau, Anda dapat langsung saja membelinya di Klopmart. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi kami di sini. Agar dapat mengefisiensikan pengeluaran, yuk gunakan cara menghitung kebutuhan LED di atas! Sumber

CaraMenghitung Lumen pada Lampu LED Jalan Raya Ditulis oleh: indra | 11-Mar-2019 Selama tingkat pencahayaan yang didapatkan sesuai kebutuhan, maka lampu dapat digunakan meskipun berdaya rendah. Tetapi, dari keempat aspek tersebut lumen merupakan aspek yang sering kali dihiraukan. Padahal, ini merupakan yang terpenting dan terdapat cara Berapa Besar Sesungguhnya Cahaya Yang Kita Butuhkan? Pertanyaan ini sering muncul saat kita hendak memilih lampu untuk penerangan di rumah Berapa besar watt lampu yang dibutuhkan atau berapa banyak lampunya? Jika cahaya lampunya melebihi kebutuhan maka mata akan cepat lelah karena silau dan tentunya akan terjadi pemborosan penggunaan energi listrik. Tapi jika cahaya lampunya kurang maka mata juga akan cepat lelah karena harus bekerja keras untuk dapat melihat dengan baik. Artikel ini mencoba untuk memberikan langkah praktis untuk bisa menjawab pertanyaan ini. Mungkin hasilnya bisa saja tidak tepat, karena bicara mengenai pencahayaan ini adalah bicara mengenai rasa. Ada yang merasa nyaman dengan cahaya terang dan juga sebaliknya. Tetapi terlepas dari itu semua, semoga artikel ini bisa membantu anda untuk mendapatkan penerangan yang baik. Konsep Dasar Yang Harus Dipahami Untuk bisa menhitung berapa besar cahaya yang dibutuhkan, kita harus memahami dulu beberapa istilah yang digunakan dalam pencahayaan. Yaitu istilah Candela, Lumen dan Lux. Candela Candela adalah satuan cahaya yang dianggap sama dengan cahaya lilin. Cahaya lilin mempunyai sifat menyebar. Karena itu semakin besar angka Candela maka semakin kuat cahaya tersebut menyebar. Candela yang merupakan perhitungan satuan cahaya lilin dianggap sebagai angka satuan cahaya dari lampu. Candela ini dihitung dari kekuatan sinar cahaya seluruhnya. Tidak peduli dengan hasil angka arah cahaya dan hasil akhir kekuatan cahaya di suatu tempat. Lumen Lumen adalah satuan yang menyatakan kekuatan dari total sumber cahaya, misalnya lampu. Karena itu pada lampu selalu dicantumkan nilai lumen-nya. Nilai Lumen ini tidak menghitung faktor intensitas cahaya lainnya, tetapi hanya yang ada di sumber cahayanya saja dengan arah cahaya yang mengarah kesatu sisi. Tidak peduli apakah lampunya berbentuk spot-beam sehingga terlihat lebih terang atau dibuat menyebar sehingga terlihat tidak terlalu terang. Tetap saja nilai yang digunakan adalah lumen sebagai angka kecerahan cahaya pada suatu bidang yang di sinari. Lux Lux adalah nilai yang dihitung sebagai penyebaran penerangan dari sebuah cahaya lampu, dengan memperhitungkan tingkat rata-rata cahaya paling kuat dan mengabaikan cahaya rendah yang bias. Lux digunakan sebagai hasil akhir yang diberikan cahaya lampu di titik tersebut. Bukan dilihat dari kekuatan cahaya di titik lampu. Karena itu Lux umumnya digunakan sebagai satuan standar untuk tingkat pencahayaan lampu di rumah. Contohnya bila dihitung nilai 100 Lux di satu titik kecil maka akan terlihat cahaya yang sangat terang. Tetapi bila titik tersebut dibuat lebih lebar atau dibias lebih lebar maka nilai Lux akan menurun karena hasil akhir dari intensitas pencahayaan lebih redup dengan pembiasan. Untuk satuan yang akan dipakai pada perhitungan nanti adalah Lux dan Lumen. Jadi secara mudahnya, lumen adalah tingkat pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu, sedangkan lux adalah pencahayaan pada bidang yang disinari. Contohnya, lampu 7 Watt yang menghasilkan 560 lumen jika dipasang pada ruangan toilet berukuran panjang x lebar = 1,5 x 1,5 M2 dengan tinggi standar 3 meter akan terlihat sangat terang. Artinya nilai lux-nya besar. Tetapi bila lampu yang sama dipasang pada ruangan berukuran 6 x 6 M2 dengan tinggi sama maka cahayanya akan terlihat kurang terang. Dalam hal ini nilai lux-nya menurun. Karena itu 1 lux dihitung setara dengan 1 lumen per meter persegi. Artikel mengenai Spesifikasi Yang Perlu Anda Ketahui dalam Memilih Lampu Hemat Energi mungkin bisa membantu anda untuk lebih memahami mengenai lux dan lumen ini. Menentukan Cahaya Yang Dibutuhkan Dalam Suatu Ruangan Dalam menentukan cahaya ini, salah satu pedoman yang bisa digunakan adalah tabel SNI- 03-6197-2000 dimana terdapat standar lux yang dibutuhkan setiap ruangannya. Contohnya adalah ruang kerja berukuran panjang x lebar = 3 x 4 meter, jadi luasnya adalah 12 M2. Berapa kebutuhan lampu yang sesuai? Dari tabel diatas, tingkat pencahayaan yang cocok untuk ruangan kerja tersebut antara 120~250lux. Kita ambil nilai tengahnya sebesar 185 lux. Nilai ini masih cukup terang untuk kebutuhan pencahayaan yang cukup bagi kegiatan kerja atau membaca. Dari penjelasan sebelumnya, Lux = Lumen per meter persegi, atau Lux = Total Lumen / Luas Ruang Maka Total Lumen = Lux x Luas Ruang, atau 185 lux x 12M2 = lumen Setelah mendapatkan angka Total Lumen, selanjutnya Anda menentukan jenis lampu apa yang Anda pilih, apakah itu jenis Fluorescent Neon, atau Lampu Pijar Bohlam, LED Light Emitting Diode. Sebagai catatan, lampu yang terpasang adalah model standar perumahan dengan fiting lampu biasa, bukan model downlight. Karena perhitungannya akan berbeda. Setelah diketahui lumen, maka berapa banyak lampu yang kita butuhkan? Contoh dari kemasan / box lampu diatas, lumen yang tertera adalah 7W/560 lumen, berarti akan dibutuhkan sebanyak 2220/560 = 3,96 -> dapat dibulatkan menjadi 4 titik lampu. Dari ilustrasi perhitungan di atas menunjukkan bahwa untuk sebuah ruangan dengan luas 12m2, bila dipilih lampu sebesar 7watt maka akan memerlukan 4 titik lampu. Ini Tips dan Triknya Hasil perhitungan diatas dengan 4 titik lampu sebetulnya bukan hasil yang mutlak. Kita harus mempertimbangkan juga faktor biaya untuk instalasi 4 titik lampu tersebut. Ada beberapa pilihan yang bisa menjadi solusi bagi anda. Gunakan Lampu Dengan Watt Lebih Besar Lampu yang mempunyai Watt lebih besar akan mempunyai nilai Lumen yang lebih besar. Contohnya adalah pada lampu seperti ini Lampu diatas mempunyai spesifikasi 23W, 1600 lumen. Dengan perhitungan Lux = Lumen/Luas Ruangan , maka Lux yang dihasilkan = 1600/12 = 133,3 Lux Nilai 133 Lux masih masuk dalam rekomendasi tingkat pencahayaan untuk ruang kerja dari tabel diatas yaitu antara 120 250 Lux. Jadi cukup dengan satu titik lampu saja. Jadi yang perlu diperhatikan adalah bukan seberapa banyak titik lampunya, tetapi berapa nilai lux yang masih memenuhi syarat. Gunakan Lampu Baca atau Lampu Meja Pilihan menggunakan lampu dengan Watt yang besar bisa saja menimbulkan pemborosan penggunaan energi listrik. Karena mungkin saja lampu di ruangan tersebut harus menyala lebih lama sedangkan waktu kerja hanya sebentar. Untuk itu solusi dengan menggunakan lampu meja atau lampu baca akan menjadi salah satu solusi yang hemat energi. Semoga artikel ini bisa membantu anda dalam memilih lampu yang optimal sesuai dengan kebutuhan anda. Salam pencerahan, Rubrik Freezpage Informasi artikel kelistrikan dan penyedia jasa listrik bisa di akses lebih mudah menggunakan aplikasi IPD Belajasaku,bisa di pilih sesuai propinsi yang mau di cari pengguna android silahkan downlod aplikasinya klik logo di bawah ini Mau bergabung menjadi penyedia jasa listrik di aplikasi IPD Belajasaku silahkan klik logo di bawah Tag info pendidikan ;
Lindungirumah Anda dari virus dan bakteri dengan pencahayaan UV-C. Produk Philips UV-C disinfection dapat secara efektif menonaktifkan virus dan bakteri dalam hitungan menit. Memiliki sensor dan pengatur waktu sebagai perlindungan tambahan untuk Anda dan keluarga. Pada uji laboratorium, sinar UV-C dapat mengurangi tingkat infektivitas SARS-Cov
Cara Menghitung Jumlah Lampu Biasa atau LED Yang Dibutuhkan Dalam Suatu Ruangan Berapa Besar Sesungguhnya Cahaya Yang Kita Butuhkan? Pertanyaan ini sering muncul saat kita hendak memilih lampu untuk penerangan di rumah Berapa besar watt lampu yang dibutuhkan atau berapa banyak lampunya? Jika cahaya lampunya melebihi kebutuhan maka mata akan cepat lelah karena silau dan tentunya akan terjadi pemborosan penggunaan energi listrik. Tapi jika cahaya lampunya kurang maka mata juga akan cepat lelah karena harus bekerja keras untuk dapat melihat dengan baik. Artikel ini mencoba untuk memberikan langkah praktis untuk bisa menjawab pertanyaan ini. Mungkin hasilnya bisa saja tidak tepat, karena bicara mengenai pencahayaan ini adalah bicara mengenai rasa. Ada yang merasa nyaman dengan cahaya terang dan juga sebaliknya. Tetapi terlepas dari itu semua, semoga artikel ini bisa membantu anda untuk mendapatkan penerangan yang baik. Konsep Dasar Yang Harus Dipahami Untuk bisa menhitung berapa besar cahaya yang dibutuhkan, kita harus memahami dulu beberapa istilah yang digunakan dalam pencahayaan. Yaitu istilah Candela, Lumen dan Lux. Candela Candela adalah satuan cahaya yang dianggap sama dengan cahaya lilin. Cahaya lilin mempunyai sifat menyebar. Karena itu semakin besar angka Candela maka semakin kuat cahaya tersebut menyebar. Candela yang merupakan perhitungan satuan cahaya lilin dianggap sebagai angka satuan cahaya dari lampu. Candela ini dihitung dari kekuatan sinar cahaya seluruhnya. Tidak peduli dengan hasil angka arah cahaya dan hasil akhir kekuatan cahaya di suatu tempat. Lumen Lumen adalah satuan yang menyatakan kekuatan dari total sumber cahaya, misalnya lampu. Karena itu pada lampu selalu dicantumkan nilai lumen-nya. Nilai Lumen ini tidak menghitung faktor intensitas cahaya lainnya, tetapi hanya yang ada di sumber cahayanya saja dengan arah cahaya yang mengarah kesatu sisi. Tidak peduli apakah lampunya berbentuk spot-beam sehingga terlihat lebih terang atau dibuat menyebar sehingga terlihat tidak terlalu terang. Tetap saja nilai yang digunakan adalah lumen sebagai angka kecerahan cahaya pada suatu bidang yang di sinari. Lux Lux adalah nilai yang dihitung sebagai penyebaran penerangan dari sebuah cahaya lampu, dengan memperhitungkan tingkat rata-rata cahaya paling kuat dan mengabaikan cahaya rendah yang bias. Lux digunakan sebagai hasil akhir yang diberikan cahaya lampu di titik tersebut. Bukan dilihat dari kekuatan cahaya di titik lampu. Karena itu Lux umumnya digunakan sebagai satuan standar untuk tingkat pencahayaan lampu di rumah. Contohnya bila dihitung nilai 100 Lux di satu titik kecil maka akan terlihat cahaya yang sangat terang. Tetapi bila titik tersebut dibuat lebih lebar atau dibias lebih lebar maka nilai Lux akan menurun karena hasil akhir dari intensitas pencahayaan lebih redup dengan pembiasan. [Type text] Page 1 Untuk satuan yang akan dipakai pada perhitungan nanti adalah Lux dan Lumen. Jadi secara mudahnya, lumen adalah tingkat pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu, sedangkan lux adalah pencahayaan pada bidang yang disinari. Contohnya, lampu 7 Watt yang menghasilkan 560 lumen jika dipasang pada ruangan toilet berukuran panjang x lebar = 1,5 x 1,5 M2 dengan tinggi standar 3 meter akan terlihat sangat terang. Artinya nilai lux-nya besar. Tetapi bila lampu yang sama dipasang pada ruangan berukuran 6 x 6 M2 dengan tinggi sama maka cahayanya akan terlihat kurang terang. Dalam hal ini nilai lux-nya menurun. Karena itu 1 lux dihitung setara dengan 1 lumen per meter persegi. Artikel mengenai “Spesifikasi Yang Perlu Anda Ketahui dalam Memilih Lampu Hemat Energi” mungkin bisa membantu anda untuk lebih memahami mengenai lux dan lumen ini. Menentukan Cahaya Yang Dibutuhkan Dalam Suatu Ruangan Dalam menentukan cahaya ini, salah satu pedoman yang bisa digunakan adalah tabel SNI- 03-6197-2000 dimana terdapat standar lux yang dibutuhkan setiap ruangannya. Contohnya adalah ruang kerja berukuran panjang x lebar = 3 x 4 meter, jadi luasnya adalah 12 M2. Berapa kebutuhan lampu yang sesuai? Dari tabel diatas, tingkat pencahayaan yang cocok untuk ruangan kerja tersebut antara 120~250lux. Kita ambil nilai tengahnya sebesar 185 lux. Nilai ini masih cukup terang untuk kebutuhan pencahayaan yang cukup bagi kegiatan kerja atau membaca. Dari penjelasan sebelumnya, Lux = Lumen per meter persegi, atau Lux = Total Lumen / Luas Ruang [Type text] Page 2 Maka Total Lumen = Lux x Luas Ruang, atau 185 lux x 12M2 = lumen Setelah mendapatkan angka Total Lumen, selanjutnya Anda menentukan jenis lampu apa yang Anda pilih, apakah itu jenis Fluorescent Neon, atau Lampu Pijar Bohlam, LED Light Emitting Diode. Sebagai catatan, lampu yang terpasang adalah model standar perumahan dengan fiting lampu biasa, bukan model downlight. Karena perhitungannya akan berbeda. Setelah diketahui lumen, maka berapa banyak lampu yang kita butuhkan? Contoh dari kemasan / box lampu diatas, lumen yang tertera adalah 7W/560 lumen, berarti akan dibutuhkan sebanyak 2220/560 = 3,96 -> dapat dibulatkan menjadi 4 titik lampu. Dari ilustrasi perhitungan di atas menunjukkan bahwa untuk sebuah ruangan dengan luas 12m2, bila dipilih lampu sebesar 7watt maka akan memerlukan 4 titik lampu. Ini Tips dan Triknya Hasil perhitungan diatas dengan 4 titik lampu sebetulnya bukan hasil yang mutlak. Kita harus mempertimbangkan juga faktor biaya untuk instalasi 4 titik lampu tersebut. Ada beberapa pilihan yang bisa menjadi solusi bagi anda. [Type text] Page 3 Gunakan Lampu Dengan Watt Lebih Besar Lampu yang mempunyai Watt lebih besar akan mempunyai nilai Lumen yang lebih besar. Contohnya adalah pada lampu seperti ini Lampu diatas mempunyai spesifikasi 23W, 1600 lumen. Dengan perhitungan Lux = Lumen/Luas Ruangan , maka Lux yang dihasilkan = 1600/12 = 133,3 Lux Nilai 133 Lux masih masuk dalam rekomendasi tingkat pencahayaan untuk ruang kerja dari tabel diatas yaitu antara 120 – 250 Lux. Jadi cukup dengan satu titik lampu saja. Jadi yang perlu diperhatikan adalah bukan seberapa banyak titik lampunya, tetapi berapa nilai lux yang masih memenuhi syarat. Gunakan Lampu Baca atau Lampu Meja Pilihan menggunakan lampu dengan Watt yang besar bisa saja menimbulkan pemborosan penggunaan energi listrik. Karena mungkin saja lampu di ruangan tersebut harus menyala lebih lama sedangkan waktu kerja hanya sebentar. Untuk itu solusi dengan menggunakan lampu meja atau lampu baca akan menjadi salah satu solusi yang hemat energi. [Type text] Page 4 Menentukan Kebutuhan Daya Listrik Pada Rumah Tinggal Berdasarkan PUIL Ditulis oleh Administrator2 pada Senin, 06 Maret 2017 Dilihat 5811 kali Memperkirakan Kebutuhan Daya Listrik Rumah Tinggal    Seringkali muncul pertanyaan Bagaimana menghitung kebutuhan daya listrik pada rumah tinggal? Biasanya akan muncul beberapa jawaban seperti ini Biasanya rumah tinggal tipe 30 dan 36 cukup menggunakan daya listrik 1300VA Tergantung kebutuhan, jika yang saat ini MCB di kWh-meter tidak pernah turun berarti masih cukup, tidak perlu tambah daya. Dan lainnya. Berbagai jawaban diatas bisa diaplikasikan karena semuanya akan kembali pada kondisi aktual dari kebutuhan listriknya. Jadi, bagaimana sebaiknya? Pemahaman Dasar Mengenai MCB MCB ini adalah pengaman beban lebih pada rumah anda. Pengaman beban lebih ini dapat di fungsikan sebagai pengganti fuse atau sikring di Rumah anda. MCB berfungsi sebagai pemutus rangkaian listrik dari arus beban lebih dan hubung singkat. Sedangkan ELCB adalah proteksi yang melengkapi MCB sebagai terhadap arus sisa atau arus bocor ke bumi. Karena keterbatasan MCB yang hanya mengamankan beban lebih dan hubung singkat. Untuk lebih jelasnya masing-masing fungsi dasar ini dapat di baca di bawah ini MCB Sebagai Alat Proteksi Instalasi Listrik Tidak Wajib Dipasang ELCB Pengaman Arus Bocor [Type text] Page 5 Acuan Standar PUIL 2011 a. Untuk perhitungan kebutuhan daya listrik, ada baiknya kita melihat dalam PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2011, sebagai acuan yang menjadi Standar Nasional Indonesia. Perhitungan kebutuhan daya listrik dijelaskan dalam PUIL bagian yaitu Cara Perhitungan Kebutuhan Maksimum di Sirkit Utama dan Sirkit Cabang Menurut PUIL, kebutuhan maksimum di sirkit utama dan sirkit cabang harus ditentukan dengan salah satu cara sebagai berikut Dengan perhitungan bagian b. Dengan penaksiran bagian c. Dengan pengukuran bagian a. b. Instansi Pemeriksa dapat menetapkan cara yang harus dipakai. Selain itu diberlakukan tambahan persyaratan sebagai berikut Bila nilai kebutuhan maksimum, yang diperoleh dari pengukuran, melampaui nilai yang diperoleh dari perhitungan atau penaksiran, maka nilai hasil pengukuran inilah yang diambil sebagai kebutuhan maksimum. Bagi sirkit utama atau sirkit cabang yang menyuplai sirkit akhir, yang diproteksi dengan pemutus daya arus lebih dengan setelan pada nilai tertentu, kebutuhan maksimumnya tidak boleh diambil lebih besar dari jumlah nilai setelan arus pemutus daya yang mengamankan sirkit akhir. Kita akan bahas ketiga cara tersebut, dengan catatan perhitungannya dibatasi hanya untuk instalasi rumah tunggal. Cara Perhitungan Cara perhitungan kebutuhan maksimum pada instalasi rumah tunggal dijelaskan pada bagian dengan menggunakan table sebagai berikut tabel kebutuhan maksimum instalasi rumah tunggal dan ganda [Type text] Page 6 tabel kebutuhan maksimum instalasi rumah tunggal dan ganda lanjutan gbr. ilustrasi beban listrik di rumah Berbagai jawaban diatas bisa diaplikasikan karena semuanya akan kembali pada kondisi aktual dari kebutuhan listriknya. Tapi khusus untuk jawaban pertama mengenai cara perhitungan total beban, perlu dicermati bahwa nilai total tersebut bukanlah nilai yang langsung dipakai sebagai nilai total daya listrik yang dibutuhkan. Bila merujuk pada [Type text] Page 7 1. perhitungan berdasarkan PUIL lihat kolom 2, maka beban listrik dapat di bagi dalam beberapa kategori. Misalnya peralatan listrik yang ada Pencahayaan biasa  Lampu 10 titik masing-masing 8 Watt Lampu LED Lihat table bagian A 1 sampai 20 titik, maka beban lampu 10 titik dihitung sebesar 2A 2. Kotak kontak yang tidak melebihi 10A        Mesin air 250 Watt 3. Kotak kontak yang melebihi 10A  AC 1PK sebanyak 1 unit, perhitungannya sebagai berikut 1 PK = 746W, dimana 75% nya adalah 559,5W. TV 100 Watt TV LED Kulkas 2 pintu 100 Watt Rice Cooker untuk menghangatkan 80 Watt Dispenser 100 Watt Mesin cuci 250 Watt Setrika listrik 300 Watt Lihat table bagian B 1 sampai 20 titik, maka kotak kontak 7 titik dihitung sebesar 5A Sesuai dengan rumus daya, dimana P = daya volt ampere V = voltase/tegangan volt I = arus ampere Pada perhitungan di bawah adalah menggunakan rumus daya 1 phasa P = I = 559,5W/220 = ≈ 2,5A. Maka total kebutuhan maksimumnya adalah = Beban listrik 1 + beban listrik 2 + beban listrik 3 = 2 + 5 + 2,5 = 9,5A ≈ 10A Berdasarkan perhitungan diatas maka besar amper circuit breaker adalah 10A. Akan tetapi perlu kita mencermati apakah semua peralatan tersebut dipakai bersamaan atau bergantian. Umumnya sih bergantian. Karena itu daya 1300VA akan cukup-cukup saja. Kuncinya adalah bagaimana mengatur waktu penggunaan peralatan listrik tersebut. Cara Penaksiran a. Cara penaksiran dapat dipertimbangkan terutama jika Perlengkapan pada instalasi bekerja pada kondisi beban yang naik turun atau intermiten dan daur tugas tertentu dapat ditetapkan. b. Instalasinya besar dan rumit, atau c. Jika terdapat penghunian khusus. Dalam hal instalasi rumah tunggal yang relative sederhana, cara penaksiran ini bisa tidak diperlukan. [Type text] Page 8 Cara Pengukuran atau Pembatasan Menurut PUIL, cara pengukuran dilakukan dengan menentukan konsumsi listrik tertinggi yang direkam atau yang dapat dipertahankan selama periode 15 menit oleh indikator atau perekam maksimum. Pengukuran semacam ini dilaksanakan sesuai dengan cara yang diizinkan. Demikian cara perhitungan kebutuhan maksimum daya listrik pada suatu instalasi rumah tunggal menurut PUIL. Besarnya kebutuhan daya listrik ini akan menentukan berapa rating MCB yang dibutuhkan dan juga daya listrik PLN yang dibutuhkan Menentukan Rating MCB Sesuai contoh perhitungan kebutuhan maksimum diatas, didapat angka 9,5A. Sedangkan di pasaran, rating MCB yang dijual adalah 2A, 4A, 6A, 10A. Dengan demikian breaker MCB yang cocok untuk dipilih dan dipasang dirumah adalah 10A. Apabila anda ingin memasang ELCB dapat menggunakan 10A dengan kemampuan arus bocor 30mA. Kita tidak membahas mengenai pembagian grup MCB-nya. Karena pembagian grup ini relatif tergantung kebutuhan. Secara umum, 1 atau 3 grup sirkuit sudah cukup. Bagaimana cara menentukan kapasitas daya listrik cadangan yang dibutuhan ketika listrik PLN mati? Kami akan membahasnya pada artikel berikutnya. Referensi  PUIL 2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi anda. Silahkan jika ada komentar masukan atau koreksi. [Type text] Page 9 Cara Menghitung kebutuhan Lampu dalam suatu ruangan 1 Watt Lampu dapat memberikan pencahayaan sebesar 75 Lumen. Berapa banyak lampu yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan? Berapa watt lampu yang dibutuhkan agar dapat memberikan penerangan yang optimal dalam suatu ruangan? Bagi anda yang saat ini sedang berencana untuk memasang instalasi lampu penerangan dalam suatu ruangan yang mungkin baru anda bangun, atau mungkin saat ini anda baru saja selesai membangun rumah, namun masih bingung bagaimana menentukan berapa jumlah lampu yang akan anda pasang dalam ruangan di dalam rumah anda. Baca juga cara menghitung kebutuhan bahan untuk instalasi listrik Atau anda telah memasang beberapa lampu penerangan di ruangan, namun belum dapat memberikan hasil penerangan yang diinginkan. Di satu sisi, pastinya kita menginginkan penerangan yang cukup untuk suatu ruangan, agar ruangan tersebut dapat kita gunakan untuk berbagai kegiatan, Namun disisi lain anda juga pasti memiliki perhitungan bagaimana agar lampu penerangan yang akan anda pasang tidak terlalu berlebihan , namun dengan hasil penerangan yang optimal, sehingga tidak akan menyebabkan pemborosan daya listrik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan berapa watt lampu atau berapa banyak jumlah lampu yang akan anda pasang dalam suatu ruangan agar penerangan dalam ruangan tersebut optimal, maka perlu dilakukan perhitungan yang baik untuk mendapatkan jumlah lampu atau berapa besar watt lampu yang dibutuhkan suatu ruangan. Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam suatu Ruangan Sebenarnya, pertanyaan yang tepat untuk mewakili berbagai pertanyaan tersebut diatas, adalah seberapa besar pencahayaan yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan. [Type text] Page 10 Menghitung Kebutuhan Lampu Seberapa besar Pencahayaan yang dibutuhkan suatu ruangan? Maka, jika kita bicara mengenai pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita perlu mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa digunakan, yaitu CANDELA Candela adalah salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa diartikan sama dengan besar pencahayaan lilin. LUMEN Lumen adalah salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN, menyatakan seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu sumber cahaya. LUX Lux adalah salah satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yang ada dalam suatu ruangan yang mendapatkan Pencahayaan dari suatu sumber cahaya. Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya bagaimana cara menentukan jumlah lampu untuk menerangi suatu ruangan. Baca juga cara memilih lampu penerangan [Type text] Page 11 Untuk menentukan jumlah lampu penerangan suatu ruangan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, antara lain A. Jenis ruangan yang akan dipasangi lampu penerangan Ruangan yang akan dipasang lampu penerangan Tingkat pencahayaan memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan fungsi ruangan tersebut. Dibawah ini dapat anda lihat beberapa nilai standar pencahayaan pada suatu ruangan tertentu. Ruangan yang ada di dalam Rumah Tinggal         TERAS Standar pencahayannya adalah 60 LUX RUANG TAMU Standar pencahayannya adalah 120 – 150 LUX RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX KAMAR MANDI Standar pencahayannya adalah 250 LUX DAPUR Standar pencahayannya adalah 250 LUX GARASI Standar pencahayannya adalah 60 LUX Ruangan yang ada di dalam perkantoran        RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG RAPAT Standar pencahayannya adalah 300 LUX RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX GUDANG ARSIP Standar pencahayannya adalah 150 LUX RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya adalah 300 LUX Ruangan yang ada di dalam Sekolahan      RUANG KELAS Standar pencahayannya adalah 250 LUX PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya adalah 300 LUX LABORATORIUM Standar pencahayannya adalah 500 LUX RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX KANTIN Standar pencahayannya adalah 200 LUX Ruangan yang ada di dalam Hotel dan Restoran    LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya adalah 100 LUX RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya adalah 200 LUX RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 250 LUX [Type text] Page 12    KAFETARIA Standar pencahayannya adalah 250 LUX KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 150 LUX DAPUR Standar pencahayannya adalah 300 LUX B. Ukuran ruangan tersebut, seperti ukuran Panjang dan lebar ruangan. C. Berapa besar daya atau Watt untuk satu buah lampu yang akan digunakan. D. 1 Watt lampu = 75 Lumen pencahayaan Setelah beberapa hal tersebut kita ketahui, selanjutnya kita dapat menghitung berapa banyak lampu penerangan yang kita butuhkan untuk memberikan penerangan yang diinginkan di dalam ruangan tersebut. Dengan menggunakan Rumus untuk menentukan jumlah lampu penerangan dalam suatu ruangan. Rumus N= ExLxW Ø x LLF x Cu x n Penjelasan Rumus diatas, adalah       N = Jumlah titik lampu E = Kuat penerangan Lux, rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux L = Panjang Length ruangan dalam satuan Meter W = Lebar Width ruangan dalam satuan Meter. Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN LLF = Light Loss Factor atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8   Cu = Coeffesien of Utillization n = Jumlah Lampu dalam 1 titik Sebagai contoh perhitungan untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan lampu dalam suatu ruangan, kita dapat mengambil data berikut [Type text] Page 13 Contoh Suatu ruangan Kamar tidur berukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di dalam Rumah tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tersebut ? Diketahui Dapat kita lihat, dari data standar kuat pencahayaan diatas bahwa untuk ruangan Kamar tidur di rumah tinggal adalah 120 Lux – 250 Lux. Kita ambil Nilai tengah sekitar 200 Lux Maka diketahui, E = 200 Lux. Panjang ruangan atau L = 5 meter Lebar ruangan atau W = 4 meter Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen Ø = 3000 Lumen. Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU coeffesien of utilization adalah 50-65 %. Untuk Hal ini, kita bisa ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5 Light loss factor LLF = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0,7 Jumlah lampu dalam satu titik n adalah 1 Maka, N= ExLxW Ø x LLF x Cu x n N = 200 LUX x 5 meter x 4 meter 3000 Lumen x 0,7 x 0,5 x 1 N= 4000 1050 [Type text] Page 14 N = 3,8 dibulatkan menjadi 4 buah lampu Maka didapat bahwa Jumlah lampu yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan pada Kamar tidur di Rumah tinggal adalah sebanyak 4 Buah dengan Lampu yang digunakan adalah TL 40 Watt. Atau jumlah watt yang dibutuhkan adalah 4 x 40 watt = 160 watt. Demikianlah cara bagaimana menghitung jumlah Lampu yang kita butuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam suatu ruangan. Semoga memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua ! Tempat kita berbagi ilmu dikutip dari berbagai sumber [Type text] Page 15 Carahitung tagihan listrik setelah mengetahui jumlah penggunaan dalam satu hari, adalah seperti berikut: 2.520 watt + 6.000 watt + 250 watt + 20 watt + 700 watt + 7.200 watt + 700 watt = 17.390 watt dalam sehari.; Setelah jumlah keseluruhan dalam sehari Sedulur dapatkan, maka Sedulur tinggal mengitung total keseluruhan dengan mengalikan sesuai tarif dan golongan yang dibahas pada poin pertama. 0% found this document useful 0 votes166 views13 pagesOriginal Cara Menghitung Jumlah Lampu Biasa atau LED Yang Dibutuhkan Dalam Suatu RuanganCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes166 views13 Cara Menghitung Jumlah Lampu Biasa Atau LED Yang Dibutuhkan Dalam Suatu RuanganOriginal Title Cara Menghitung Jumlah Lampu Biasa atau LED Yang Dibutuhkan Dalam Suatu RuanganJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Carapasang bohlam led tanpa ubah kelistrikan di motor lawas. Source: lamputasor.blogspot.com. Untuk menyalakan lampu strip led tanpa adaptor, kita butuh bahan atau komponen di bawah ini : Yang keempat adalah gunakan kabel, silahkan anda hubungkan baterai isi ulang ke motor listrik dc. Source: lampurabi.blogspot.com.
Artikel ini berisi mengenai Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam suatu Ruangan yang dijelaskan secara mudah dan jelas agar bisa dipelajari dengan Menghitung Kebutuhan Lampu dalam suatu - Kebutuhan lampu suatu ruangan merupakan salah satu pertanyaan yang sering kali kita dengan pada saat akan memasang lampu, seringkali kita yang awam atau tidak mengerti mengenai standar penerangan seringkali kesalahan menggunakan lampu berdasarkan penggunaan daya listrik dimana semakin besar semakin baik, justru itu salah sehingga kami berikan artikel ini untuk menghitung kebutuhan lampu yang benar dan sesuai Standar menghitung kita akan mempelajari satuan-satuan yang biasa dipakai dalam perhitungan ini yaitu Lux dan Lumen apasih itu beda antara dua satuan tersebut? mari kita simak penjelasan Juga Cara Menggunakan Lux Meter Pengertian LumenBerbeda dengan Lux, Lumen memiliki definisi yang berbeda Lumen adalah salah satu turunan SI pada fluks cahaya yang berguna mengukur jumlah total cahaya yang dikeluarkan oleh suatu sumber cahaya seperti ketika membeli sebuah produk lampu selain dicamtumkan mengenai besar daya yang dipakai terdapat besar lumen yang diapancarkan oleh lampu tersebut seperti gambar Menghitung Kebutuhan LampuSeperti pada salah satu lampu led 8 watt yang memberikan terang 600 lumen, sedikit tips untuk kalian yang akan membeli lampu pilihlah lampu dengan efisiensi tinggi dengan daya penggunaan yang listrik namun dengan lumen cahaya yang LuxLux adalah sebuah Satuan Turunan yang diturunkan dari Satuan SI, yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya dalam satuan luas, lebih mudahnya lux digunakan untuk mengukur intensitas cahaya di suatu Lux digunakan sebagai satuan ketika melakukan pengukuran intensitas cahaya didalam suatu ruangan, untuk mengetahui besar intensitas cahaya terdapat alat pengukuran yang bernama Lux Meter, Lux Meter merupakan salah satu alat yang wajib digunakan ketika melakukan tersebut merupakan hasil pengukuran intensitas cahaya dalam satuan luas atau lux menggunakan lux meter digital dari sebuah lampu di suatu karena adanya perubahan zaman yang pesat dan teknologi semakin canggih terdapat aplikasi pada smartphone bernama Lux Meter untuk mengukur intensitas cahaya di suatu juga Pengertian Luxmeter dan Cara KerjanyaStandar Intensitas Lux dalam Ruangan Sesuai SNIDalam menggunakan lampu sebagai intensitas penerangan ternyata terdapat Standar yang ditentukan oleh SNI dalam lingkup intensitas penerangan di suatu ruangan berikut merupakan isi dari Standar Intensitas Pencahayaan Ruang Tempat Tinggal Intensitas Pencahayaan lux Teras 60 Ruang Tamu 120 - 250 Ruang Makan 120 - 250 Ruang Kerja 120 - 250 Kamar Tidur 120 - 250 Kamar Mandi 250 Dapur 250 Garasi 60 Perkantoran Intensitas Pencahayaan lux Ruang Direktur 350 Ruang Kerja 350 Ruang Komputer 350 Ruang Rapat 300 Ruang Gambar 750 Perpustakaan 300 Laboratorium 500 Ruang Kelas 250 Setelah kita mengetahui mengenai Standar Penerangan mari kita pelajari Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam suatu ruangan dengan studi kasus yang mudah Menghitung Kebutuhan LampuUntuk dapat menghitung kebutuhan lampu di sebuah ruangan kita dapat menggunakan rumus berikutKeteranganN = Jumlah titik pemasangan lampuE = Kuat penerangan sesuai standar pada tabel, dalam satuan = Length atau panjang dari ruangan, dalam satuan = Width atau lebar dari ruangan, dalam satuan = O slash adalah nilai total pencahayaan lampu, dalam satuan = Light Lost Factor atau Faktor Kehilangan Cahaya, biasanya bernilai antara 0,7-0, = Coeffisien of utilization atau Koefisien Pemanfaatann = Jumlah lampu dalam satu titikCU merupakan ukuran efisiensi luminer atau cahaya dalam mentransfer cahaya ke dalam bidang tertentu,Cara Menghitung Kebutuhan Lampu1. Sebuah rumah dengan ruang tamu yang besar berukuran 5 m x 6 m memiliki sebuah lampu ditengahnya namun lampu di ruangan tersebut rusak sehingga perlu diganti lebih baru. Hitunglah besar lumen lampu untuk menggantikan lampu yang rusak tersebut sesuai dengan standar pencahayaan SNI!JawabRuang Tamu memiliki standar pencahayaan 120-250 Ruangan 5 m x 6 tahu maka kita akan memilih rentang yang akan diambil dari standar nah pemilik rumah ingin intensitas cahaya tidak terlalu terang sehingga diambil standar pencahayaan 200 Lumen = Intensitas lux x Luas Ruangan = 200 lux x 5 m x 6 m = 200 lux x 30 m2 = 6000 lumenSehingga besar lumen lampu yang akan dipakai pada lampu yang rusak tersebut sebesar 6000 Sebuah Perpustakaan berukuran 8 m x 10 m akan dipasang delapan buah lampu untuk perpustakaan sendiri memiliki standar pencahayaan sebesar 300 lux tentukan besar lumen ditiap lampu yang akan dipakai!JawabPerpustakaan memiliki standar pencahayaan 300 Ruangan 8 m x 10 besar lumen total yang dibutuhkan oleh perpustakaan Lumen = Intensitas lux x Luas Ruangan = 300 lux x 8 m x 10 m = 300 lux x 80 m2 = 24000 lumenHitung besar lumen di tiap-tiap lampu dengan membagi jumlah besar lumen ke banyak lampu yaitu 8 buah tiap Lampu = Besar Lumen Banyak Lampu = 24000 lumen 8 lampu = 3000 lumen/lampuJadi masing masing lampu harus memiliki besar lumen minimum 3000 lumen jika perpustakaan tersebut membutuhkan 8 JugaBagaimana mudahkan jangan lupa bagikan dan terima kasih semoga bermanfaat.
Hargayang mahal akan menentukan kualitas dari lampu LED berjalan tersebut. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan anda. Proses kerja dari rangkaian lampu LED berjalan antara lain sebagai berikut, yakni IC NE555 merupakan komponen utamanya yang bisa menghasilkan pulsa atau sinyal logika. Karena itulah lampu LED akan menyala dan berkedip-kedip.

Cara menghitung kebutuhan lampu ruangan – Lampu merupakan salah satu alat elektronik yang memiliki peran sangat penting di rumah. Fungsi utamanya tentu saja sebagai media penerangan ruangan. Namun, pernahkah Anda berfikir berapa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk menerangi sebuah ruangan? Mari kita kupas cara menghitung kebutuhan lampu rumah Anda. Dengan mengetahui berapa banyak lampu yang dibutuhkan di rumah, maka akan membantu Anda untuk memberikan penerangan yang optimal pada hunian. Dengan penerangan yang pas, dapatkan hunian yang nyaman dan sesuai fungsinya. Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Kebutuhan Lampu pada Ruangan Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Kebutuhan Lampu pada Ruangan Mengetahui cara menghitung kebutuhan lampu ruangan merupakan pengetahuan yang cukup penting. Selain bertujuan untuk memberikan pencahayaan yang optimal pada tempat tersebut, Anda juga dapat menampilkan kecantikan interior ruangan dengan bantuan penerangan yang cukup. Tentunya kita tidak bisa terus mengandalkan pencahayaan alami yang berasal dari sinar matahari, bukan? Saat sore bahkan malam, jelas kita membutuhkan penerangan lampu listrik di dalam rumah. Penerangan yang optimal akan sangat membantu kita melakukan kegiatan saat malam hari. Nah, untuk mengukur kebutuhan penerangan dari lampu ini juga ada caranya sendiri. Berikut ini beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan saat menghitung kebutuhan lampu di rumah. 1. Ukuran atau Luas Ruangan Rumah Ukuran ruangan sangat berpengaruh terhadap jumlah lampu yang harus dipasang. Logikanya, ruangan dengan ukuran kecil tentunya tidak membutuhkan lampu yang begitu banyak, bukan? Namun hal tersebut tidak demikian dengan ruangan yang luas. Hal ini karena kebutuhan pencahayaan yang dibutuhkan akan jauh lebih besar sehingga jumlah lampu yang dibutuhkan juga lebih banyak. 2. Fungsi Ruangan Fungsi dari sebuah ruangan juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Kita ambil contoh untuk melihat fungsi dari ruang kerja dan gudang misalnya. Kedua ruang ini jelas mempunyai fungsi yang berbeda, bukan? Untuk gudang kita bisa menggunakan penerangan seperlunya saja. Rasanya cukup saat setiap barang bisa terlihat jelas. Sedangkan untuk ruang kerja tentu dibutuhkan penerangan yang lebih optimal. Fungsinya tentu saja agar memudahkan dan membuat suasana kerja di ruangan tersebut menjadi lebih nyaman. 3. Menyesuaikan Warna Dinding Warna dinding juga berpengaruh terhadap kebutuhan pencahayaan yang diperlukan. Ruangan dengan warna dinding cerah seperti putih, pastel dan lain sebagainya memberikan kesan terang pada ruangan. Sehingga pencahayaan yang dibutuhkan oleh ruangan dengan tipe tersebut juga lebih sedikit. Tentu berbeda jika Anda menggunakan warna-warna gelap. Karena mungkin, untuk dapat menampilkan keindahan interiornya, Anda akan membutuhkan lebih banyak pencahayaan. 4. Memilih Bentuk Lampu yang Tepat Bentuk dan ukuran lampu juga memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap pencahayaan suatu ruangan. Bentuk dan desain bola lampu yang digunakan disebut memiliki pengaruh besar terhadap penyebaran cahaya yang dihasilkannya. Pada umumnya, lampu dengan bentuk bulat memiliki penyebaran cahaya yang lebih merata dibandingkan yang lainnya. Namun untuk alasan estetika, banyak orang yang juga menyukai lampu-lampu dengan desain selain bulat, ya? 5. Tipe Lampu yang Akan Digunakan Selain factor – faktor diatas, jenis lampu yang digunakan untuk penerangan ruangan juga berpengaruh. Jenis lampu LED tentunya memiliki pencahayaan yang berbeda dengan jenis lampu halogen atau PL. Oleh karena itu, tipe lampu yang digunakan juga berpengaruh terhadap pencahayaan yang dihasilkannya. Mengenal Satuan Pencahayaan yang Dibutuhkan Untuk Ruangan satuan cahaya Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode penghitungan pencahayaan untuk lampu, terlebih dahulu kita akan berkenalan dengan satuan cahaya yang biasa digunakan. Berikut ada 3 satuan cahaya yang bisa kamu ketahui 1. Candela Secara bahasa, Candela merupakan satuan cahaya yang besarnya sama dengan pencahayaan yang dihasilkan oleh sebuah lilin. Candela memiliki sifatnya mudah menyebar. Oleh karenanya, semakin besar penyebaran cahaya, maka semakin besar pula angka yang dihasilkan Candela. 2. Lumen Lumen adalah salah satu satuan pencahayaan yang berfungsi sebagai parometer besaran cahaya. Dimana dalam prosesnya akan dilihat nilai yang didapatkan dari besarnya cahaya yang dihasilkan oleh sebuah sumber. Jadi, nilai lumen tidak terpengaruh oleh intensitas cahaya yang bersumber dari arah lainnya. Oleh sebab itu, Lumen sering dicantumkan pada alat penerangan buatan seperti lampu dan lain sebagainya. 3. Lux Lux juga termasuk satuan yang sering digunakan untuk pencahayaan. Satuan Lux berfungsi untuk menyatakan besaran cahaya yang ada di dalam sebuah ruangan. Lux biasanya digunakan untuk ukuran standar terhadap tingkat pencahayaan pada suatu ruangan. Jadi, dalam penghitungannya tidak melihat dari titik sumber cahaya, ya? Melainkan lebih kepada nilai pencahayaan yang diperoleh suatu bidang yang disinari oleh sumber cahaya tersebut. Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam Ruangan? Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam Ruangan Untuk memaksimalkan keindahan interior dan fungsi dari sebuah ruangan, tentunya dibutuhkan adanya pencahayaan yang cukup untuk mendukungnya. Oleh karenanya, Anda perlu mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan lampu dalam sebuah ruangan. Seperti yang telah kita ulas di atas, untuk menghitung kebutuhan lampu pada sebuah ruangan. Ada banyak faktor yang perlu menjadi pertimbangan. Diantaranya luas ruangan, fungsinya, hingga jenis lampu yang digunakan. Menurut SNI, terdapat standar tersendiri untuk nilai Lux yang dibutuhkan oleh setiap ruangan. Standar dan kebutuhan nilai Lux untuk ruangan yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat melihatnya pada contoh tabel berikut ini rumus menghitung kebutuhan lampu Untuk memenuhi standar pencahayaan yang baik, tentunya harus didukung pula dengan penempatan lampu yang tepat. Bagaimana standar ideal pencahayaan untuk sebuah ruangan? Untuk mengetahui jumlah lampu pada suatu ruangan, Anda dapat menggunakan penghitungan dengan metode rumus. Simak rumus menghitung kebutuhan lampu di bawah ini N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n Dimana N = jumlah titik lampu E = kuat penerangan Lux L = panjang ruangan Length W = lebar ruangan Width Ø = besarnya nilai pencahayaan lampu lumen LLF = Light Lost Factor merupakan faktor kerugian cahaya nilainya adalah 0,7 sampai 0,8 CU = Coeffesien of Utillization n = jumlah lampu dalam satu titik Cara Menghitung Kebutuhan Lampu Menghitung kebutuhan pencahayaan untuk sebuah ruangan dapat dilakukan dengan mudah. Apalagi setelah mengetahui rumus yang telah kami ulas di atas. Untuk mengetahui lebih jauh, Anda dapat melihat bagaimana metode penghitungannya. Simak beberapa contoh soal perhitungan lampu seperti dibawah ini Jika terdapat sebuah ruangan dengan ukuran panjang 5 meter dan lebarnya adalah 4 meter. Kemudian ruangan tersebut dipasang penerangan menggunakan lampu PL dengan tingkat daya sebanyak 40 watt. Tentukan berapa banyak atau jumlah lampu yang dibutuhkan agar penerangan di ruangan tersebut menjadi lebih optimal? Diketahui Standar pencahayaan sebuah ruang kamar adalah 120 – 250 lux. Atau bila di cari nilai tengahnya maka nilai Lux-nya kita ambil yaitu 200 lux. E = 200 Lux L = 5 meter W = 4 meter Nilai lumen Ø = 40 watt × 75 lumen = 3000 Ø Ø = 3000 Ø Nilai koefisien CU untuk ruangan adalah sekitar 50-65 % CU = 50 % atau 0,5 Light loss factor biasanya berkisar antara 0,7-0,8 LLF. LLF = 0,7 LLF nilai n jumlah lampu dalam 1 titik = 1 Maka N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n N = 200 lux × 5 meter × 4 meter / 300 lumen × 0,7×0,5 N = 4000/1050 N = 3,8 atau dibulatkan menjadi 4 lampu. Jadi, untuk menerangi ruangan dengan luas 5 × 4 meter, dibutuhkan lampu PL dengan daya 40 watt sebanyak 4 buah. Bagaimana, sudah siap menghitung kebutuhan lampu untuk ruangan Anda sendiri, sekarang? Terdapat sebuah ruang tamu yang dibuat dengan ukuran 7 x 4 meter. Pemilik rumah rencanya akan memasang penerangan menggunakan lampu PL dengan besaran daya 18 watt. Coba hitung berapa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk menerangi ruangan tersebut? Diketahui E = 150 diambil dari nilai tengah penerangan untuk ruang tamu yakni 100-300 L = 7 meter W = 4 meter n = 1 buah LLF = 0,8 diambil dari nilai LLF 0,7-0,8 CU = 60 % atau 0,6 diambil dari nilai CU 50-60% Ø = lampu 18 watt memiliki lumen 61 Lm/W Ø = 18×61 = 1098 lumen Maka N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n N = 150 × 7 × 4 / 1098 × 0,8 × 0,6 × 1 N = 4200 / 570, 96 N = 7, 36 atau dibulatkan menjadi 8 buah lampu. Jadi, untuk menerangi ruangan dengan ukuran 7×4 meter. Anda perlu menempatkan lampu PL dengan daya 18 watt sebanyak 8 buah. Tips Memasang Lampu Downlight untuk Ruangan Tips Memasang Lampu Downlight untuk Ruangan Lampu downlight LED adalah satu jenis lampu yang difungsikan untuk penerangan ruangan dalam maupun luar rumah. Penggunaannya sangat bervariasi, mulai dari digunakan di kamar tidur, teras rumah, ruang tamu dan lain sebagainya. Apakah Anda tertarik memasang jenis lampu ini sebagai media penerangan rumah? Jika iya, pastikan Anda menyimak cara menghitung kebutuhan lampu LED terlebih dahulu. Hal ini agar Anda bisa memastikan penyebaran cahaya yang dihasilkan lampu downlight merata. Hal pertama yang perlu dipastikan adalah jarak titik lampu downlight harus diatur dengan baik. Nah, bagaimana pemasangan lampu downlight yang ideal? Simak beberapa tips di bawah ini Pemasangan lampu downlight sebaiknya disesuaikan dengan ketinggian ruangan. Jarak lampu juga seharusnya disesuaikan dengan lebar atau luas ruangan tersebut. Jarak antar lampu setidaknya 1 meter agar tidak terlalu rapat dan cahaya dapat menyebar bisa lebih Pilihlah trim yang sesuai agar membuat ruangan bisa terkesan lebih luas dari ukuran sebenarnya. Buatlah layer pencahayaan, dimana tujuannya adalah agar seluruh ruangan terkena cahaya secara merata. Kurang lebih seperti itu beberapa tips memasang lampu downlight yang paling mendasar. Selain diterapkan untuk lampu downlight, tips ini juga dapat diterapkan pada jenis-jenis lampu lainnya. Semoga membantu Anda mengatur penerangan optimal di rumah, ya? Kesimpulan Bagaimana apakah sekarang Anda sudah mengetahui cara menghitung kebutuhan lampu? Atau justru berpikir apakah menghitung kebutuhan lampu untuk sebuah ruangan perlu dilakukan? Jika melihat dari fungsinya tentu saja perlu, ya? Tujuannya adalah agar ruangan tersebut mendapatkan penerangan yang maksimal. Selain itu, penerangan yang optimal juga bisa menonjolkan kecantikan interior dari ruangan tersebut. Ruangan menjadi lebih nyaman dan tentunya estetis, bukan? Untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal, Anda perlu memperhatikan beberapa poin. Diantaranya seperti luas ruangan, kuat penerangan, besarnya pencahayaan dari sebuah lampu dan lain sebagainya. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, Anda dapat mengetahui berapa banyak lampu yang dibutuhkan untuk sebuah ruangan.

Sepertipada salah satu lampu led 8 watt yang memberikan terang 600 lumen, sedikit tips untuk kalian yang akan membeli lampu pilihlah lampu dengan efisiensi tinggi dengan daya penggunaan yang listrik namun dengan lumen cahaya yang besar. Cara Menghitung Kebutuhan Lampu. 1. Sebuah rumah dengan ruang tamu yang besar berukuran 5 m x 6 m

Cara Menghitung Kebutuhan Lampu di Rumah AndaPada dasarnya setiap orang ingin memiliki penerangan rumah yang baik dan ideal. Sangatlah penting untuk kita mengetahui kebutuhann lampu yang tepat di rumah kita. Manfaatnya beragam, mulai dari kenyamanan yang dirasakan sampai penghematan kesempatan ini kita akan membahas tentang cara menghitung kebutuhan lampu dirumah yang wajib anda ketahui. Tiap rumah dan ruangan memiliki kebutuhan lampu yang berbeda-beda, faktor yang mempengaruhi beragam, mulai dari luas ruangan, fungsi ruangan, warna dinding ruangan, dan hal penggunaan lampu di rumah berbeda dengan penggunaan lampu di ruangan yang lebih kecil atau besar seperti hotel ataupun restaurant. Besar kecilnya ruangan juga berpengaruh terhadap jenis lampu yang digunakan. Menurut SNI, panduan daya pencahayaan maksimum lampu LHE atau lampu fluorescent untuk beberapa ruang berbeda-beda, dapat dilihat dari daftar berikut ini Sedangkan untuk LED daya pencahayaan maksimum untuk ruangan rumah adalah 2,7watt/m2 tentunya lebih hemat dari lampu lebih memudahkan, kita akan membahas cara menghitung kebutuhan di rumah saja, simpelnya jika anda memiliki rumah sekitar 40 m2, maka pemakaian listrik untuk lampu harus dibawah 400 watt. Jika kebutuhan listrik terlalu banyak maka jumlah pemakaian lampu dapat dikurangi. Kita dapat menghitung kebutuhan lampu dengan rumus sederhana ini Contoh Perhitungan Ketika anda memiliki sebuah ruangan kamar berukuran 3m x 5m dan jenis lampu yang digunakan adalah tipe Osram LED 10,5W berapa banyak lampu yang dipasang? Dari perhitungan, dapat diambil jumlah kebutuhan lampu ideal di rumah dengan luas kamar 5 x 3 meter yang akan dipasang Osram LED 10,5W memerlukan setidaknya 4 spot lampu, jika terlalu terang atau gelap kamu bisa merubahnya sesuai kebutuhan, apakah kebutuhan lampu di rumahmu sudah ideal?Index Artikel

zPfM3U.
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/296
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/520
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/640
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/330
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/763
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/883
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/435
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/853
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/498
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/691
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/172
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/320
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/159
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/169
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/270
  • cara menghitung kebutuhan lampu led