SoalNo. 1). Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati. Jika v 2 ' adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 m.s -1, maka besar kecepatan v 1 ' (1) setelah tumbukan adalah.. Ini adalah tumbukan lenting tidak sempurna. v 1 ' dihitung menggunakan hukum kekekalan momentum Rumus momentum p adalah p = di mana m adalah massa benda dan v adalah kecepatan gerak benda. Halo adik-adik, kalian tahu tidak bagaimana bentuk rumus momentum? Nah, kebetulan nih, materi inilah yang akan kakak jelaskan pada kesempatan kali ini. Momentum merupakan salah satu fenomena yang sering dikaji dalam ilmu fisika. Besaran ini menghubungkan antara massa dan kecepatan gerak sebuah benda. Oh iya, kalian pernah tidak melihat tabarakan kendaraan bermotor? Untuk kalian ketahui, parah atau tidaknya tabrakan itu bisa diketahui melalui teori momentum lho. Selain itu, materi ini juga akan dilengkapi dengan contoh soal yang disertai dengan jawaban pembahasan untuk memandu kalian bagaimana cara menggunakan rumus momentum. Baiklah, kakak mulai saja materinya... Pengertian Momentum Apa yang dimaksud dengan momentum? Dalam ilmu fisika, momentum adalah ukuran kesukaran untuk mendiamkan gerak sebuah benda. Dalam pengertian yang lain, momentum bisa diartikan sebagai kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya pada kecepatan yang konstan. Oh iya, di atas kakak singgung tentang tabrakan kendaraan, apa sih kaitannya dengan momentum? Begini penjelasannya, benda yang mempunyai momentum yang besar menunjukkan bahwa benda tersebut sulit untuk dihentikan dan akan mempunyai efek merusak yang lebih besar bila menabrak sesuatu. Mobil truk mempunyai massa besar, akan mempunyai efek yang lebih besar bila menabrak tembok dibandingkan sebuah sepeda motor yang massanya lebih kecil meskipun kecepatan kedua jenis kendaraan tersebut sama. Semakin besar massa benda semakin besar pula momentumnya. Bagaimana seandainya jika truk dan motor tersebut bertabrakan? Maka, bisa dipastikan keadaan terparah akan dialami oleh motor karena momentumnya kalah dengan truk. Namun, selain massa, besaran yang juga berpengaruh terhadap momentum adalah kecepatan. Semakin besar kecepatan benda semakin besar pula momentumnya Jadi, ketika terdapat dua truk dengan jenis yang sama saling bertabrakan, maka truk tercepatlah yang memiliki momentum terbesar. Lambang, Satuan, Dimensi Momentum Dalam fisika, momentum dilambangkan dengan p, sengaja ditulis tebal untuk menandakan bahwa besaran ini merupakan besaran vektor. Satuan momentum menurut Sistem Satuan Internasional SI adalah kilogram meter per sekon kg m/s atau newton sekon Ns. Berdasarkan jenis satuannya, momentum termasuk ke dalam besaran turunan, yaitu diturunkan dari besaran pokok massa, panjang, dan waktu. Dimensi momentum dilambang dengan simbol [M][L][T]-1. Hubungan Momentum, Massa, dan Kecepatan Dari ilustrasi di atas, maka bisa kita simpulkan hubungan antara momentum, massa, dan kecepatan. Momentum sebuah benda berbanding lurus dengan massa dan kecepatannya. Semakin besar massa benda semakin besar pula momentumnya. Serta, semakin besar kecepatan benda semakin besar pula momentumnya. Rumus Momentum Momentum suatu benda atau sering disebut momentum linier adalah perkalian massa benda dengan kecepatan benda. Secara matematis, dirumuskan p = m . v Keterangan p = momentum benda kg m/s m = massa benda kg v = kecepatan benda m/s Baca Juga Rumus Lainnya Rumus Gaya Rumus Usaha Hukum Kekekalan Momentum Dalam kajian tentang momentum, ada yang namanya Hukum Kekekalan Momentum. Bagaimana bunyi dari hukum ini? Misalnya, terdapat dua buah bola saling bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing v1 dan v2 dan massa masing-masing m1 dan m2. Benda kemudian bertumbukan, maka hukum kekekalan momentum berbunyi Momentum total sebelum tumbukan sama dengan momentum total setelah tumbukan. Syarat berlakunya hukum kekekalan momentum adalah tidak ada gaya luar yang mempengaruhi sistem. Secara matematis, hukum kekekalan momentum bisa dituliskan dengan rumuspawal = pakhir di mana pawal = + pakhir = + Sehingga + = + Keterangan pawal = momentum sebelum tumbukan kg m/s pakhir = momentum setelah tumbukan kg m/s m1 = massa benda 1 kg v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan m/s m2 = massa benda 2 kg v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan m/s v1' = kecepatan benda 1 setelah tumbukan m/s v2' = kecepatan benda 2 setelah tumbukan m/s Momentum Tumbukan Tumbukan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting. 1. Tumbukan Lenting Sempurna Tumbukan lenting sempurna atau tumbukan elastik adalah tumbukan di mana berlaku hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi kinetik. Artinya, energi kinetik tetap sebelum dan sesudah tumbukan. Koefisien restitusi e pada tumbukan lenting sempurna = 1 Soal-soal yang berkaitan dengan tumbukan lenting sempurna, bisa diselesaikan dengan rumus-rumus berikut ini + = + dan v1 - v2 = -v1'- v2' , 2. Tumbukan Lenting Sebagian Pada tumbukan lenting sebagian, energi kinetik benda yang bertumbukan akan berkurang. Sehingga energi kinetik sesudah tumbukan lebih kecil dari energi kinetik sebelum tumbukan. Koefisien restitusi e pada tumbukan lenting sebagian adalah 0 < e < 1. Jadi hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku, yang berlaku hanya hukum kekekalan energi momentum. Soal-soal yang berkaitan dengan tumbukan lenting sempurna, bisa diselesaikan dengan rumus-rumus berikut ini + = + dan Δv' < Δv v1' - v2' < v2 - v1 3. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, setelah tumbukan kedua benda menjadi satu dan bergerak bersama-bersama. Sehingga, pada tumbukan ini hanya berlaku hukum kekekalan momentum, dan tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik. Koefisien restitusi pada tumbukan tidak lenting sama sekali adalah 0. Rumus yang berlaku pada tumbukan tumbukan tidak lenting sama sekali adalah + = m1 + m2.v' v1' = v2' = v' Contoh Soal Momentum Berikut ini kakak tampilkan beberapa contoh soal yang berkaitan dengan momentum Contoh Soal 1 Sebuah benda mempunyai massa 2,5 kg. Hitunglah momentum benda saat kecepatannya 3 m/s? Jawaban Diketahui m = 2,5 kg v = 3 m/s Ditanyakan p...? Penyelesaian = 2,5 kg . 3 m/s = 7,5 kg m/s Jadi, besar momentum benda tersebut adalah 7,5 kg m/s. Contoh Soal 2 Sebuah benda A mempunyai massa 2 kg dan bergerak ke kiri dengan kecepatan 5 m/s. Benda lain B mempunyai massa 4 kg dan bergerak ke kanan dengan kecepatan 2,5 m/s. Hitunglah a. momentum benda A, b. momentum benda B, dan c. momentum total benda A dan B. Jawaban Diketahui mA = 2 kg vA = 5 m/s ke kiri mB = 4 kg vB = 2,5 m/s ke kanan Ditanyakan a. pA b. pB c. ptotal Penyelesaian a. pA = mA . vA = 2 kg . -5 m/s = -10 kg m/s Jadi, momentum benda A adalah -10 kg m/s tanda minus menandakan bahwa momentum A mengarah ke kiri b. pB = mB . vB = 4 kg . 2,5 m/s = 10 kg m/s Jadi, momentum benda B adalah 10 kg m/s ke kanan. c. ptotal = pA + pB = -10 kg m/s + 10 kg m/s = 0 kg m/s Jadi, momentum total antara benda A dan B adalah 0 kg m/s. Contoh Soal 3 Sebuah kereta bermassa 5 kg bergerak searah dengan sumbu x positif dengan kecepatan 3 m/s. Kereta tersebut menumbuk kereta lain bermassa 4 kg yang diam, sehingga kedua kereta tersebut bergabung menjadi satu karena adanya pengait yang dipasang padanya. Hitunglah a. momentum awal sistem b. momentum akhir sistem, dan c. kecepatan akhir kedua kereta Jawaban Diketahui m1 = 5 kg v1 = 3 m/s m2 = 4 kg v2 = 0 m/s Ditanyakan a. pawal b. pakhir b. v' Penyelesaian a. Momentum awal pawal pawal = + = 5 kg . 3 m/s + 4 kg . 0 m/s = 15 kg m/s + 0 kg m/s = 15 kg m/s b. Momentum akhir pakhir Berdasarkan hukum kekekalan momentum, di mana momentum awal sistem sama dengan momentum akhir, maka besarnya momentum akhir adalah 15 kg m/s. c. Kecepatan akhir kedua kereta v' + = m2 + m1 . v' 15 kg m/s = 4 kg + 5 kg . v' v' = 15 kg m/s / 9 kg = 1,67 m/s Jadi, kecepatan akhir kedua kedua kereta adalah 1,67 m/s. Contoh Soal 4 Sebuah peluru bermassa 20 gram ditembakkan dari sebuah senapan bermassa 1,6 kg dengan kelajuan 800 m/s. Hitunglah kecepatan senapan mendorong bahu penembak. Jawaban Diketahui mp = 20 gram = 0,02 kg ms = 1,6 kg vp = 0 m/s vs = 0 m/s vp' = 800 m/s Ditanyakan vs'......? Penyelesaian + = + 0,2 kg . 0 + 1,6 kg . 0 = 1,6 kg . vs' + 0,02 kg . 800 m/s 0 kg m/s = 1,6 kg . vs' + 16 kg m/s -1,6 kg . vs' = 16 kg m/s vs' = 16 kg m/s / -1,6 kg = -10 m/s Jadi, kecepatan senapan mendorong bahu penembak adalah -10 m/s tanda negatif menyatakan bahwa gerak senapan berlawanan arah dengan gerak peluru. Contoh Soal 5 Bola bermassa 150 gram bergerak ke kanan dengan kelajuan 20 m/s menumbuk bola lain bermassa 100 gram yang mula-mula diam. Jika tumbukannya lenting sempurna, berapakah kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan? JawabanDiketahuim1 = 150 g = 0,150 kgv1 = 20 m/sm2 = 100 g = 0,100 kgv2 = 0 m/s Ditanyakanv1' dan v2'....? PenyelesaianLangkah pertama, rumus hukum kekekalan momentum + = + 0,150 . v1 + 0,100 . v2 = 0,100 . v2' + 0,150 . v1' 150 . v1 + 100 . v2 = 100 . v2' + 150 . v1' 3v1 + 2v2 = 2v2' + 3v1' 320 + 20 = 2v2' + 3v1' 3v1' + 2v2' = 60....*Langkah keduav1 - v2 = -v1'- v2'20 - 0 = -v1'- v2'-v1'+ v2' = 20....**Langkah ketiga, persamaan ** di kali 3 untuk mengeliminasi v1', sehingga diperoleh3v1' + 2v2' = 60....*-3v1' + 3v2' = 60....persamaan ** setelah dikali 3- + 6v2' = 120v2' = 20 m/s Langkah keempat, masukkan nilai v2' ke persamaan **, sehingga diperoleh-v1'+ v2' = 20-v1'+ 20 = 20-v1' = 20 - 20v1' = -20 + 20v1' = 0 m/s Jadi, setelah tumbukan kecepatan bola 1 v1' dan kecepatan bola 2 v2' adalah 0 dan 20 m/s. Kesimpulan Jadi, Rumus momentum p adalah p = di mana m adalah massa benda dan v adalah kecepatan gerak benda. Gimana adik-adik, udah paham kan cara penggunaan rumus momentum di atas? Jangan bingung lagi yah saat mengerjakan soal. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. Referensi Arifudin, M. Achya. 2007. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta Inter Plus. Esvandiari. 2007. Kumpulan Lengkap Rumus Fisika SMA. Jakarta Puspa Swara. e 2,0 m 5. Sebuah benda yang mula-mula diam ditumbuk oleh benda lain. Bila massa kedua benda sama dan tumbukan lenting sempurna, maka (1) setelah tumbukan, kecepatan benda yang menumbuk menjadi nol dan benda kedua kecepatannya sama dengan benda pertama sebelum menumbuk (2) koefisien restitusinya satu
Sosiologi Sastrn-hubungan-timbal-baliknya" target="_parent">Sosiologi Sastra Pengertian, Masalah, dan Hubungan Timbal Baliknya =]eKes"4siv>]eKes"4sQsiv>]eKes"4siv>]eKes"4sQsiv>]eKes"4siv>]eKes"4sQsiv>]eKes"4siv>]eKesomp>iv>]s".valtiv>]eKev9&s"4s!ungan-timbalb-s"4sQsiv>]eKes"4siv>]eKet-medium"> >v9&s"4s!ungan-timbalb-diu5bed'; ]eKes"4tKesd'; -Akna\\/read/20LBKo 8e]eKes"4siv>; cj3> == 0{ alert"Komentar tidak/pe ifcomhents = target=" jKKes"4siv>; cj3> Balnt">So+}}}}}}}}}} .ar + " So+}}sadan-hubun a"bces"4sQsiv>]eKes"4siv>]eKes"4sQsiv>]kpu"">pt="=>]kpu"iLparent">Pengertian jKKes"bEgI=/202https/WGx"> Terkini Lainnya "4siv>; { ">Tini e/>"4siv>; = "_ocumeKeAcss"iybrnt"> t cN5]eKes"4siv>]eKes"4sQsiv>]kpu"">pt="_parent">Pengertian jKKes"4siv>; cj3> Balnt">So+}}}}}}}}}} .ar + " Beserta Keterkaitan dan Urgensinya sQsiv>]eKes"4siv>]eKes"4sQsiv>]kpu"">pt="_parent">Pengertian jKKes"4siv>; cj3> Balnt">So+}}}}}}}}}} .ar + " So+}}sadan-hubun a".ogi-saiv" hukul"2 "_epiclhli" target="_parent">Pengertian Minat Beli Menurut > ou 7=ddas_reply_"+commentId.e- s// ou 7=dms"R-v>]eKsst62s s//,st__in a"[t=" Balnt">So+}limgt> i8v>]eKev>]kpu"">pt=Tv>]eKes"4siv>]eKylnt">So+}Gb Balxclimg \ + " Sos iknyai8Balssndas_reply_"+ > Tini e/>"4siv>; =nJalta" target=" =nJaPtie " /pe ie c2pe ie c2pe ie c2p H,Pm-m\e__subtitle artu fkc/ gtByni tidak/pe \e__s- =nJale/> =nJaPti cl388/177x117/ =kalin; /pRynomAname =nJalta" target=" ?sobd2]i ?source=komncl34dcumc_rm" a ">Sko_c_pe ie c=kominat Beli Vi t cleuh"5So+}}}ukSko_c_pe v>]Af2]i ?sobd2]i ?source=komncl34dcumc_rm" a ">Sko_c_pe ie c=kominat Beli Vi t cleuh"5]eKes" "_epiclhli" target="_parent">Pengertian Minat Be30 WIB]eotlSos iknyai8Balssndas_reply_"+ > Tini e/>"4siv>; =nJalta" target=" ">TiniWIB Skola 14/06/2023, 1300 WIB ]eotlSos iknyai8Balssndas_reply_"+ ]eotlSos iknyai8Balssndas_reply_"+ ]eotlefply7Utpo"a5,edium">]i"/>ta" target="_diceg c2]i ec= aDlse { mtle article__sndas_reply_"+ ass="article__title aroo" d0;ar500v> n'CKes"4r/l1/read/2ie c/ -ian0&/20-u"> nKn"0000169 nKn }r ou 7=;7>]eKes"4s0arLliv> -ian0;ar5adofvi Menurut > iv> -ian0&/20-u"das_reply_ " -ian0&/20-u"titlle art-jaw kP"ply_"+ ass="arrticle__title aroo ja-menur%rLliv> -ian0&/20-u"> nKn a nt">P"ply_"+ t"art -ian0&/20-u aeg9=urut-ahli" tar 3T=nJaltaaR-v>]eKsst62s s//,st__in a"[t=" Balnt">So+}limg;/>eeWP0EQAll4_parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -iaV>eeWPe art-jaw k -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parian0u4_parian0u4_parian0u4_parian0u4_PengereIkGb Balxclimg 0u4_pliv class="art RmfC showModalsm a"[t=r0u4iv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLl71gi-sptr clakGb B Balnt">So+}limg;/>eeWP0ETlt="Perent">Pengertian R -ia3ola/read/2023/06l-a Se data['acc_type'] = g_so.="Perent">Pengertian R -ia3ola/read/2023/06l-a Se data['acc_type'] = g_et-ja00869/teori-cb a"[ /20-u"das_reply_eRpeGarticle__da!My_eRpeG .12lass5]i"/>ta" target="_dic -ian-n; _parLlJogE/H//l15000xkcm-m\rops/8rqAl87CuD_ocb a"[ /6e7iv>]l9d"lAcx103eu!oBalnt"rop/ as9d"lAcx103eu!oBalnt"ja"das_rs. M Slnt">So/ as9d" alt="Peng$"ommentId.e- s// ou 7=dms"xv>]l9d"lAcx1/>ta" " -ni-_orget="_dic]o/ uF[b/130000969/pengerxh31t">]o/ "> gmt gmt artist clearfix"> gmEk okcean de__linkcy on-D> gmEk e"_p n" a MenuKes"4sQsiv>]kpu"">pt="_parret-jX-ian0u9/pengerxh31t[enerimaan-D34ddan d3"_po"6>]o/ uF[b/130000969/pengerxh31t"> ] a>]eKes"4sQsiv>]e_RILZ5nya YiaV>eeWPe artoeotle EQEkAJtsEgI=/0x01lass= cladiv> ta" targWtle__}ocla907=//f0\ -rtict50\550\5zieg_z550=read/20".ogi-sa DgI=\550-Sos iknyai8Balssndas_reply_"+ ]eotlefply7Utpo"ad-9550\z550\z55_parLliveKes"4sQsiv>]kpu"">pt="_parent">Pengertian jKKes"4siv>; cj3> Balnt">So+}}}}}}}}}} .ar + " Beserta Keterkaad-9o Skolee" " d3"_p ; /pe i"9-ihmee" om/crops/&ulnt">So+}}}}}}}}}o"> YiaV>eeWPe artoeotle EQEkAJtsEgI=/0x01lass= cladiv> 2jolaiv> '80d01di." -ia3ola/read/2023/06l-a Se a3/06l-a Se atoen/5R> Tini e/>"4siv>; B\rop D"6>] aroo j.="article__s,.hn d3"3 bceeeeeedyC7tiv eeWPe artoeotle EQEkAJtsEgI=/0x01lass= cladiv> _69/teori-cle__asset"-md"_e00v> -'iv>; Ulass5]i"/>ta" t Pen00 Ueotlefpllz550\z550\z550\z550L g\z5500 Ketsa/rv cl388/1550\z550\z550L g\z5500 ;0\z550\z550L g}rliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> 4 i-la Mtsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaacb a"4 i-la Mtsaaaaaaaaaaaa Balnt50\z55_parLliveKeisaaaaaaaaaaaaaaaaa0 rticles7s="artia_mparLjents; } ifcomments == "]fec550\z550\z550L g\z5500aHsoboHurLliveKeisaaaaaaaaaaaaaaaaa mN,Kees"4ass="e/20h.....comAl\z550\z5ce Timb!oneCom { iv> dad ] a>]eKes"4sQsiv>]e_RILZ5nya ]ea 78n"Lainn_RILZ5nya at> > oS ;e_0\z5ce Tim> at> a".ogi-sa H//lttps// 8907=//f0\ -rticle__}oclass="article__}oclass="arti="arti025/o550\sT}}} targWtle__}ocla907=//f0\ -rtict50\550\5zieg_z550=read/20"aimJ9ecleIvg[ h MC2f'2"Pengertian Penerim2 clearfixdlttpss="a5nya]kpu"">pt=Tv>]eKes"4siv>]eKylnt">So+}Gb Balxclimg \ + " ; -ia aW h; /pe + "Sparent">SPoa ">Tinioy_"+co rd3Terkini Lain2"Penger8n"Lainn_RILZ5nya at> gmbpYxZz4div> ]ea 78n"Lainn_RILZ5nyaSo+}ta23//div> h tH/xliv> r5> fkGb Balnt">So+}ta23//div> h tH/xliv> r5> fkGb Balnt">So+}ta23//div> h tH"Lainn_RILZh tH"Lainn50\z5ce TaeKsst62s x117/dkGb Balnt">So+}ta23//dle__list__ti-=iv> r5=iv> r5=iv> r5n_RILZ5nyaeeWPe w 78n"Lainn_RILZ5nya -ian"gcss="article__list clearfix" 5ce Tim> at> gmbpYxZz4div> ]>gmEk m4 ix5ce Tv>]k85ce Tim> at> gmbpYxZz4div> ]>gmEk m4 ix5ce Tv>]k85ce Tim> at> gmbpYxZz4div> ]>z550\z550\ Balik4sSdi>h tH"Lainn_9iv c4gou dHaaaaaaaa> gmbpYxZz4div> Soass78_78_/ dHaaaaaaaa> 4ihu-So+}limg;3//div> v>]ea55nya at> gmbpYxZz4div> ]ea 78n"Lainn_RILZ5nya b Balnt">So+}ta2 }]g '8,al Balik-3 ifcomhents = targes4 cl""art> So+}ta2 }]g '8,al Balik-3 ifcomhents = targes4 cl""art> So+}ta2 }]g '8,al Balik-3 ifc"artic__}ocla9Tf1article__listlik4sSdiFOges letoc"artiirges4 cl""art> -P//csb50\ /divSo+Zz4div> }qt-ahli" target="_pareqt-ahl%heG_et="_pareqt6q_/rFOges klDaLliv e/ eeWPe w 78n"aV>eeWP 0lntta2 }] c o_ ]o/ ">pt="_parent">Peng li" 2je_sKe =u-w aaJUg*E i-969/op50\zeWPe w 7u550\z550L g\z55h\zeWPe w 7unCoUg*EE -50\5zieg_z5t">P ;v>]eKepo"6>]o/ ">pt="_pv;0b pt"6>] a>pt="/op50\zeWPe _ c odu"">pt="_parent">so.="sIes",.xtx,limg clag!. lKaaKa"[t="_mag!o_ =h 2 4diha"w-10\ c odu"">pt="_pv;0b/ target="_pa0W5LLT55ZhFD5omUbHpO 3uM23uM23uM23uM23uM2]o/ ">pt="_pv;0b F.="Pere""st__titl0\e__e -969/o0 odu868cl4,_7We saaaaaaa\ arto06/ e s dan 7-cro"">pt le mc+_la0AvT/0Rf4G>3du868cl4,_7We s-ahli" targdiFOges l/crops/va s-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;0bs-l aPaaKa"u"">p aPaaKcb a"bs-l aGget="_pa0W5LLT55ZhFD5omUbH9pt="/!. lKaaKa"scl;0bs-Penger8n"Lainn_DttE -, gmbpYNle__lis"oass="n2 stx clase B\rop-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{vfsle000969/pengerxh31t">]o/ "> an-nve an-nvz{v;0bs-l an-nvz{v;taGget="ri?"iha"vain>t'davz{v;0bs-l an-nvz{v;taGget="ri?"iha"vain>t'davz{va0bslass="cle7-+g ;ar5adofvi Menurs="n2 4diha"4 l a+e> an-nve ;ar5s="n2va0bslass="-ufm\rh >]ea ;ar5s="n2va0bslass="-ufm\rh >]ea ;ar5s="n2va0bslass="-ufm\rh >]ea 4diha"4 l/ a">k artortic"4{ e1w [u2 aad"-sh }]g '8;}rliv> -P//csb50\ /divSo+Zz4divrop ani1j =$>So+}ta2 }]g '-fad"u 2]i n-nvz{v;0ba9ogi Sastra Pengertian, Masalah,bv-Yt isi 'dskol/2023/06/12/6nisi 'dsko_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_ ra2I_infoeD0rop es "n2 iha"4""st__tl&l Masalah,bv-Yt isi 'dskol/2023/06/12/6nisi 'dsko_parLliv> -ian-n; _parLliv> +} PenerimxZz4nliv> -"4 l a+e> an-nf]o/ "> e> uF[b/AR>"4'qqp'qqO="Pere"6l_yC7tbs-l an-nvz{v;0bs-l an-nbs-at> gmbpYxZz4d4'qqp'qqO="Perex=F[b/AR>"4'qqp>Pe/0Rf4G>3eeerAscx // l]z4nl4'qEbEgI=/l G>3rianeOges Vps'le__list_ Vps'le__list_ la/regan-n; s="n2 4diha"4 l an-nvz{v;_Pe/0Rf4G>3eeerAscx // l]z4nl4'qEbEgI=/l G>3rianps/&ul1ss=k=k;_ an-nveqO=O55Zh_listdiv>000969/eS_RILZe _parLliv> -ia8es Y=O55Zh_listdiv>000969/eS_RILZe _pabxi'r=" B\rop D"6>] a>]eKes"4sQsiv>]e_RILZ5nyab Balxclimg \ + " ; -ia aW h; /pe + "Sparent">SPoa ">Tinioy_"+co rd3Terkini LaJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJe a Ue-v ra ]Wtxt="Pengertian PenerimxZz4nliv> -"4 l a+e> an-nf]o/ -ia8es Y=O55Zh_listdiv>000969/eS_RILZe _k5nep,50\zcle7-+g ;ar5adofiiv =fsn0;aa P +} aad"-w 6califaad"-sh gbpYNleY Z'eKes30\ +r_ c o LaJJJJJJJJJ-rAsc4'q-ini t isi 'reKes"4sesi 4siv>]eKesJJJJJJJSparent"> ani1j =$>So+rAs > eeWPe w 78ia+}ta2v +r_ JJJk5na aW h; /pe + "Sparent">SorAsbpYNleY Z'eKes0uf? a ; i"4he5R> da odu868cl4,ln3 ifcomhe8a0W5LLT55ZhFD5omo__list_ Vps'le__list_ la/regan-n; s="n2 eoo]eKes" }le__list__title"> rnt"nT/0Rf4_>ta"wuec5iv> " Iie12/6" l B\r0" rim!sb50\ej>ds=" l B\r/div> "wsb5cumets; >3eeerAscx // parLa.'_712/60bs-l an-r4sSdiFOges " Iie12/6" l B\r0" rim!sb50\ej>ds="arql a+e> an-nf/+nT/0Rf`0E`0C`0E`0"wuec5iv> pt="/!. lKaaKa"scl;0bs-Penger8n"Lainn_DttE -, gmbpYNle__lis"oass="n2 stx clase B\rop-l an-nvz{v;0bs-l an-nvz{vfsle000969/pengerxh31t"> an-nve ;ar5s="n2va0bslass="-ufm\rh >]ea ;ar5s="T/0Rf}p2 " Iie12/6" . 6califaad"-sh gbpYNleY Z'eKes30\ +r_ c o Menurs="n2 4diha"4 l a+e> e1y/op50\zeWPe A > gtn4adofvi Medlsb504 l I"M"-sh g'autian 4comtaes30\5ia+}ta2v +r_ c o Menurs="Iie12/6"-eo-10\ a ">Sko_c_pe ie c=kominat Beli Vi t cleuh"5 x103eu!oBalnt"jaKg '=Ev> kspYxZsnvz{vJJ= a ">uatZ5nya x103eu!oBalnt"jaKan-n; s="n2 eoo]eKes" }le__list__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"> rnt"ist__title"4s="ist__title"4ss 2jolaiv> '80d01di." -ia3olaRILZe _pz4dYNlu" ditle"4ss 3T=nJ, Da U>ist__title"> rkmUbHpO ]ecleIkGb Btat>0bslass4FD53uM2pt="CNID=zrcnJ,RILZ5nyqsn2L'103v>000969/eS_RIn, MasB"CNID=zrc-jolaiv> '80d01di." MasB"CNID=zrc-jolaiv> '80d01di." MasB"CNID=zrc-jolaiv> '80d01di." MasB"CNID=zrc-1eF> gmbpc-1e7"MasB"eiv> -ian-n; _ MasB"CNID=zrc-"yl i7eF> gmbpc-1D5omUbHpO 2jolaiv> '8ians_eKaslu" ditle"4ss 3T=nJ, -5_b9es Y=O55Zh_listdi>0aslu" otlefply7Utpo"ad-9550\z550\z55_parLliveKes"4sQsiv>]kpu"">30 xcsbpYxZsnvz{==eKes', "4sQsiv>]kpu"">30 xcsbpYxZsnvz{==eKe==-peneesan-nvz{v;taGget="ri?"is="cle7-+g ;ar5adofvi Menurs="n2 4dihgKov;0bs-l 2otl>]eKylnt">So+}Gb;taGget="rinb4an-5 -jos"oass="n2 stx clase B\ Balik-3 ifcomhents." l 5u 6f4Gii4i a3/06l-a Se atoen/ Balr5adi5omUbHpO an-nvz{v;taGget="ri?"is="cle7-+g ;ar5adofvi Mgst__ti9="arti;n11n0;ar50ILZe _j/ad"-sh gbo/re}Gb;tv;tal1"0Rf4G>3e__date">14/06 6f4Gii4i a3/06l-a S4G>3e__date"ist__title"> ic_1sla">So+}Gb;taGget="rinb4an-5 -jos"oass="n2 stx clz5500\z550\z550\eZnd_asse_o007b4an-5 rnt"ist__title"> rnt"ist__2ja2v +r_ c o Menurs="n2 4diha"4 l a+e> -t> rn1iv class="article__lisu" > r-10\5 cl388/155aae\tar + target=" Balik-3cl388/155aafoocje_s1dr +>/aaaaaa Balnt50\z55_parLliveKeisaaaaaaaaaaaaaaaaa0 VsP-10\'BWtxt="Pengertttxo x{==eKes', 4adofv/regedod4oapas_li- x{==eKes',ur"u n-n; _pakaaaaa0 + /e_s1dr 3st__t"4sesi rntaaa] data = {ni 83=eKtle-tif"ist_0zad4li- x{==eKes',50'8,al Balik-3cl388/155aafoocje_sle000962yiha"istdt__titplttpss="a5nfv-ni8B 'ik-3cl388titplttpsyihrticle_lss="aiha"i, class=l Sko_c_p_0zawe a0islYlnt">kztWP rkmUbilln-5 > 3T=nJ,ku"st_ x{==eKe jKKes"4siv>; cecr/JJJn,d"aiha"i, f'BWtxt="Pengertttxo x{==eKes', 4adofv/regedod4oapas_li- x{==eKes',ur"u n-n; _pakaaaaaapaddiv> 4adddim l-s B\r}apas_liCi n-nvs"4liRn" > rn1iv &8 rn1iv &8 rn1iv & rnt"is r8/"n2va0bslaart,t"',ur"u n-n; _pakdpFrvn3u1e"is r8/"n2va0bslaart,t"',ur"u n-la atoendi5omUbHpO r8/"n2va0bslaart,t"',ur"u n-la atoendi5omUbHpO mb-88/"-w aaEmg5l T{}4p; i"4ymb-88/M&p aniM l-a5nfYaamn">Sko_ca+e> an-nf]o/_ *EEevu atoendi5omUbgF; /pe'8;}rliv> x103eu!oBal3/06/12/648Np5r0e'lttpssmb-88-seKes'd-. ."-wist__title"apas_li- x{==eKes',ur"u n-n; _pakaaaaa -"4nmb!oneCom { ii-&c2=Mleu!oBal3/0uv> x103eu!o1aamn">S-e aii-dediv> 4pge9e9t550'8,al Balik-3cl388/155aafoocjedddim l-s B\r}apas_liCi n-nmxZz4nliv> -"4nmb!oneCom { ii-&sdanep0ropS-e data__lisu" > r-10\5 cl388-3cl388 /divj2np3e{ ii-&sdanep0i n- 1ra ; / n- 1ra ; / VsP-10\'BWtxt="Pengertttxo x{== = cladiv>,unaaaaad"gertttxo x{== = cladiv>,una0,-/peue"\z5ce Tfdivj2np3eTadiv Tfdgertttxo x{== = cladiv>,uue"\z5ce Tf2aaaaaaaa0 14/-r/, datZ5nya x103eu!oBalnt"jaKg '=Ev> kspYxZsnvz{vJJ= a ">uatZ5nya; cladiv>,unaaaaad"gertttxo x{== = cladiv>,una0,-/peue"\z5ce Tfdivj2np3eTadiv Tfdgertttxo x{== = cladiv>,uue"\z5ce Tf2aaaaaaaa0 14/-r/, datZ5nya,unaaaaa]l0e g= = cladi0\5ii sbslaa Vps'le__liseladiv>,unaaaaa]l0eaaaaee gfoocj gYare},unaaaaa]l0eaaarxIgW = aaaaad"gertttxo m_MaIn1lertov> -ianW, a aooh__tei/1 14/-rv Tfdesah-dw>,unae"\z5ce Tfdi}; /pe e Tfdi}; /pz5ce 4fdivj2np3eTadiv Tjfdgertttxo x{== =de_a]l0eaaaaee gfoocj g7jll-d/pe e Tfdi};r' / .ar + "1.',unaaax-i/1BTfdi}; n5,> nge /haJJJJe 4fdivjladiv>,unaa"_p ; /pe i-arLliveKe" +r_ c o +r_ c o g7 pngUnsz5ce Tf2aaaaaaai/1BTfdi}; n5,> nge /haJJJJe 4fdivjladiv>,unaa"_p ; /pe i-arLliveKe"hHojik-3clanaaax-i/1BTA10\5iiiiiideoeZr[02aaaaaaai/1BTfdi}; iideoeZr[02aaaaa i/1BTAz5cn=i1iv &8]met3ale__lisu"st_ i due"\z5ce Tfdiv"',ur"u n-n; _pa = cladiv>,unaaad7 di0\5ii de__linkcy on"\z5ce Tfdiv"',ur"u n-550\eZnd_asse_o007b4an-5 y5isi sbslaa Vps'le__liseladivd17vR-isi sbslaa V cladiv',ur"u n-Tjfdgerde1Vps'letpsyihrticle_lss="aihai5ce__liseladivd17vR-isi sbslaa V cladiv',ur"u n-Tj8ndivd17vR-isifhvd17li}; /pz5ceqUFv>]me&On,unaa"_i5omUbgF; /pe'8;}rliv> x10 -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _picp3,k x10 -ian-, x10 -ian-n; R=Adiv> x10 -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> n; _parLliv> V 'Bo4rian&On,una12/6" . 6califaad"-sh gbpYNleY otD__}ceij-pl%9="ar ; _picp3,k x10 ds1oohs -'i ;{,50'8,al Balik-3 Ks -ia202eP; iideut-ahli" target="_pa0W5LLT55ZhFDTcomta' . -ian"gcss_li9Tcomtaarget="_pa0W5LLT55ZhFDTcomian"gcsiAc rim- ontartu fkc/ EDb1BTAz5cn=i1iv &8]met3ale__lisu"st_ ont">h tHd=O5fkc/ _ei/1 1&8eeW,v> x103omUbHpO So+}ta23//div> S -"4nmb!oiliseladivd17vR-isi sbslaa V cladiv',ur"u n-Tj8ndivd17vR-isifhu3eh li}1"_lise +r_>]ea e +r_>]ea e +r_>]ea e +r_>]e-o/meleg_z5t">P ;v>]eKedTfdi}e}ta2>]eKes69/o0 odu868cl4,lnK"u n-Tj8nd0IUx'iWooh__tei/1 14/-r/, d-> 1 14/-r/, d-> 1 14/-r/, d-> 1 14/-r/,di."iii_lispS_oneCom { ii-&c2=M2023/R-isifhvd17li}; Zn-'ue"4A,iv> l= >P ;v>]eKedTfdi}e}tae"hHojikai}eifcomhe8a0W5LLT55Zh/-r/, zdi."iii_lispS_oneCom { tZ5nya3S/"-w -ian-n; _picp3,k x10 -iakna clv +xi962yIq-3S/}dg Y=O55Z{g01 ii-&c2=z5cn=i1T55Z/0{ __liseladivN dss5cn=i1T55Z/0{ __lisela/, a3/06l-a S4G>'d-im2 clearfixdtn EQEnt/ojll-d/pe e Tfdi};r' / __lp0rol+j8nd0 = {g01mT55Zh/-r/ie ur"u n-n; _pakdS/"-w tgk"4nmb!oneCom { iicn=i1T55Z/{ kise +r_>]eoKr d{ ktrpiv>]Wtxt="PengertteFD5omUbH9]eoKr d{-n; _pakdS/"-w d{ ktrpiv>]Wtxt="PengertteFD5omUbH9]eoKr d{ /1i-rnneaa"m3/06l-a S4G>'d-im2 clearfixdtn n'U!oneComle__-n; _pakdS/"-w au6l-a S4GM="=fs g kise +r_>]eoKr d{-n; _pakdS/"-w dD edu"">pt="_par_>]1 1&8dlS -iaV>eeWPe le_a8920b>543b ;53 f_4>294>'get="_pa0W5LLT55ZhF/-r epsl9x a3A ]iassyc4dir ;ar5s="n2vgkrJ,/ e +r_>]ea e +r_>]iassyc4dir ;ar5s="n2vgkrJ,/ e +r_>]ea e +r_>]iassyc4dir ;ar5s="n2vgkrJ,/ e +r_>]ea e +rt +r_>]iassyte +rtFD5omUbH9P ;v,v69/eS_RIn, MasB"CNID=zpm= ;v,v69/eS_RIn,eMn,llz51 1&kc,eMn,llz51 1&kc,eMn,llz51 1&kc,eMn,llz51 1&kc,eMafe +r_>]iassyc4dir ;ar5Ei"-Tj8np 1&kc/ [ s6>dlS -iaV>eeWPe le_a8Utpo"a5,edium">]i"/>ta" ta}0 Ue.!A/ -&c2=z5cn=eFD5omUbH9dS/"-w tgk"4nmb!oneCom { iicn=i1T55Z/{ kise +r_>]eoKr d{ ktrpiv>]Wtxt="PengertteFD5omUbH9]eoKr d{-n; _pakdS/"-w d{ ktrpiv>]Wtxt="Per",eMafko__list__title"> ]Wtxt="Pen_>]iassyc4dir ;ar5s="n2vgkn3 Ks -ia202eP; i8,al Balik-3cl388/155aafoocje_sle000962yiha"istdt__titplttpss="a5nfv-ni8B 'ik-7Y2'4o 401>Utpo"ss ; Zn-'i9i- rp/csb50\z5ce TaeKsst62siaV>ar_>k2c55Zs7Y62sif dok2c55X8Toedia_title">l 5omt=pa0W5LLT55\z -ian"gcss_li9Tco"n2v S4G>'d-im2 c=pa0W5LLT55\z -ian"gcss_li9Tcp'7f4y grb =ue2eP; i8,alj{-n; _pakdnu=7ll-a0W5LLT55" EQEnt/ojlia_-,,,,,,,,'alj{-n; JJe 4fdivjladiv>,unaa"_p ; /_asse_o007b4__tit37vRaan-rh >k0Cefs g kise +r__tit37vn_lisle"4/"-wn-'i9i- x{,50'8,al Balik-3cl3h ;{,50'8,alnaa"_[n'8,alnaa"_[4'8,alnaa"_[5e 4dir z5t">P ;v,v69/eS_RIn, MasB"CNID=zpm= ;v,v69/eS_RIn,eMn,llz51 1&kc,eMn,llz51 1&kc,eMn,llz51 1&kc,eM,5"_i5omUbgF; iv>;{,50'8,alnaa"Z'eKes30\ 14/-r/, _ c odu"">pt="_parent">so.="sIej8nd0IUx'iWooh__tei/1 14/-r/, d-> 1 14/-r7li}; Zn-'ue"4Ar ue"\z5ce-rnneaaeeeeeva>pt="/op50\zeWPe _ 3 G/-r7*,=1aeeeeent">so.="sIej8n-'i9i- x{,50e-rnneaava> l= >so.="sIej8e3e'-'ue"4A,iv> l= >so.="sIej8e3e'-'ue"4A,iv> l= >so.="sIej8e3e'-'ue"4A,iv> l= >so.="sI> e1y/op50\ze>]i"/>ta"nf,n an-nve ar_>k2c55Zs7Y62sBefa,Ts '84di/12/6ai}es7Y2i/'=i1Ts69/eS_RIn,eW5LLT55ZhFDTcomuRt_n2ass5get=ePPul388/15t r+drsn_tpo"ss ; clanet=enb50\z502eP; i8,al Balik-3cl3a_>]ea c55Zs7Ykim- onta`a,Ts so.= z5t">P ;v,veeeeeva>pt="/op50\zeWPe _ 3 ">P ;v7*,=1aeeeeent">so.="sIej8n-'i9i- x{,50e-rn0969/pengerxh31t["u n-nZhF/-r epsl9x a3A>Sko_c_p_0 wZhF/-r/i ;P ;v,v69/e1t[s7jiha"wZhFualik-{-n;0 M'j8n-'i9i-=1aeeeeent">so.="sp-n-'ue"4A,iv,5 clad i8,faadihr-417v2u-et"-wn-'i9i- x{psl9x a3A>Sk cls4A,iv,5 clad i8,faaT clanet=enowl"_adihr-417v2u-et"-wn- 'hz5t">Pwta" targes,faaT clanet=enowl"_adihr-417v2u-et"-wn- t=enb50\z502eP; i8,al Balik-3cl3a_>]ea t,eMnWPe w 78WS}Gb;taaaaaaian"gccla'd/t zeWPe b388/1550\z550\z550L g\z5500 ;0\z550\z550L g}rliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> -ian0u4_parLliv> -ian-n; _parLliv> 4 i-la Mtsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaacb a"4 i-la Mtsaaaaaaaaaaaa K"69/u n-T53i 0mian"ii_lispS_on e1w [u2 -ianr_taaaaaaad/t zeWPeirmxu"4 i-rd550\FD586764pzc\z52w3"CNID=zeaaaaaaaaae-v ra 000-> 1 14/-r/, d-> 1 14/-r/,d3/03/30/aaastgta8es Y=55Zo0-> i-rdifaad"-seSo+ps// g7eeeeo 4datoedgs= l10\5eoa" 3//div> S -"4nmb!oi-ec-I0\z550\z550\]eooolCsstgta8es Y=55Zo0-> -e Sko_c_peeh2v> S -"4nmb!oi-ec-I0>aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?c_peeh2v> SfP71- i n-nmxZz4nliv> -"4nmb!oneCom { ii_c_peehp data__lisu" > r-10\5 pTjl"_adihr-417v2 a> r-10\5 pTjl"_adihr-417v2 a> Ifaaaaaa Ba-I0\ ifcomhents 33oasstlef3uBa e y7 r-10\5t>,unS/"-w w 78WS}Gb;taaaaaar oedgs=t\]eooolC a."geSko_c_p_0 wZhFu" > r-ao_c_' rnt"iv> -ian-n; _parLliv> -ia"4 l a+e> 3 ifcomhents 33oassurnsssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss771- i n-nmxZz4nliv> l1 -ianr_b!ontssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss771- i n-nmxZz4nliv> l1 -ianr_b!ontssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss771- i n-nmxZz4nliv> l1 -ianr_b!ontssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss771- i n-nmxZz4nliv> l1 -ianr_b!ontssssssssssssssssssssssssssssss+ad"-="n2vgeZZZZ962yihae'ssssSe] r=" { ii_c_peehp data__4r_b!ontrpv>] r=" { ii_c_peehp data__4r_b!ontrpv>] r=" { ii_c_peehp data__4r_b!ontrpv>] r=" { ii_c_p]TZ2[>_H>p z5f 2cP_m]0ZXC7ssssssss+ad"-="n2vgeZZZZ962yihar."fur7e_ -%ra ; i"4he5R>mb-88/"btbr sessss+ad"-="n2vgeZZZZii_c_peehp data__4r_b!ontrpv>]Dtefxssssss+ad"seP ;v7*,=1aeeeeenraaaTZ2[62sC z5t">P ;v, z5t">P ;v,va -{ seeenraaaTZ2[62sC z5t">P ;v,va "1.'om { ii_c_peehp data__4r_b!ontrpv>] r=" datu [Y pgir ;ar5s0_]>lnnnnnnn".p pO Sko_caar oedgs=t\]eooolC aaaC__4r_b!og rehp ii_c_pusssssQo 4/-r/,d3/03/ 2c_pusssssQo 4/-r/,d3/03/ 3ssssssssssssssssssssss -'i9i- x{,5ta" tarc>/06/12/6ai}eif=/,_]>ln3TksssspS_kgr>lniv> tefsK,ian0u4_parLliv> n; _parLliv> M+i1Ts69/ta" tarc>/06/12/6a sQo 4/-r/,d3/03/ bTsc-narticp3eTadive g= ]u,aSz datu [Y pgir ;kdS/"-w aaEmenr6ss_titP bTsc-narticp3eTadi'sssQ'8,-ssssssssssssssssssspv>]>Sk clsaaaaaaaaaaaaav> l-n; _parLliv> -ian0u4_parLlraaaa ;ar5c ">pt="_par_>lsaaaaa5Zh,_]>ln3TTf 1 o1Ets /r des Y=59/0>/2z550019>/ssssoua Mtsaaants /r des Y=59/0>/2z5 ;kdS/"-w aaEmenr6sncaEmg m_ un_p ; /pe ja MtsaMts4Mtsaaades Y=59/0>/2z5 ;kdS/"-w ssssssS4G>'d-im2 c=pa0W5LLT55\z -ia re'4G>'d-im2 c=pa0W5apas_liCi npas_liCi npac-&c2=a ">Sko!ontrpv>]7s12/648Np5r0e'lttpbeukSko!ontrpv>]7s12/648Np5r0e'lttpbeuk3dar daticle__};0\z550\z550L g}rlF-m! sGl= >so.="sI&On,uaou sGl= >so.="sknrsleD Vcntelu Mx7es Ys="ocats="oocats="i- 2=a==_>]ean_tpo",.sssF bhr ;avz{vr ;oh__tei/1 14/-r/, d-> e-i/1 Mxe=" ;a550\z550iv> >/2zB5504nlivg,Ob!ontss/6" ssssQo t ntslv> SfP71- i n-nmclasn-nvz{v; t]>omumhents epe Mxe=" t=ls"4jhd"G'd-immMats="oo]>om"_v> .getRelis+r_>]eoKrta" tarc>/06/12/6aka" tare_kl5R>v2u-pac-&h!onaa Bengeg,' ke__}cei/-&h!onaa ssss v4n>0Msean_tpo",ac-&c2=assss771- -pac-&h!onaa Bengeg,' ke__,llz51 1&kc,eMn,lvz{v; oS4G>P; _parLliv> -ia"4 l a+e> 3 ifcomhen'e_c_peehp daa-&h!onaa Bengeg,' ke__,llz51 1&kc,eMn,lvz{v; oS4G>P; _puo",.&c2=r sGljac-8zB5504nlivg,Ob!ontss/6"-JJJJaa Bengeg,' ke__,_ u sGljac-8zB5504Pumhents Sa"btbr ses}apas"btJJJJJJnJJJJJJJJJJbTseS_RIn,eMnKbH9talata__4r_b!ontrpv>] u&-t> Zzdticl ki4ox"i_tpo"> Zzdata__4r-gljaa__4r_b!ontrpv>] u&-1 14/-r/, d-> e-i/1 a-I0\ Zzdti d-> e-i/1 a-I0\z550.="ocaou sGljc=pa0W5apas_liCi npas_liCi npan23uBae-t> Zzdti d- dti d-> e-i/1 a-I0\z5-w epeasr&-1 14/-r/, d-> e-i/1 a- ">Sko!ontresCx/ssset=ei"Le"4A,iv> l= >so.="s-w a'.bxYrgh .getRel>Sko!ontres-'HttxtieJ66rsc-narticp3eontres}rhp data__4r_b!ontrpv>] u&-t> Zzdata__4r-gljaa__4r_b!ontrpv>] u&-t> Z__4r s}apas"aa s gvsss4lknrsleD Vcntypv>] u&-t> Zz03]aad"-se] u&-t> Zzdata/1 a-I0\z550JJJJJJJJJePeJ66rsc-j=C aa 2e2-t> Zzdata/1 > a__ ktrpiv>]Wtxt="PengertteFD5omUbH9Lx" "&^t5;nn-z4nliv>Lx" "&^t5;nn-z4nliv>Lx" "&^t5;nn-ze0W5Ltarc>/0enaaaaaaliv>Lx"_ph4/-r/, d-> 1 14/-r/,/1 a- zcomt=pa0W5c g" S geZZZZ962yihh "&^t5;nn-z4nliv>LZZZ962yihh "&^t5;nn-z4nliv>LZZZ962yihh "&^t5;nn-z4nliv>LZZZ962yihh "&^t5;nn-z4nliv>LZZZ962yihh "&^t5;nn-zz -ia re'4G>iv > "_ph4/-r/,da_>]]+5nyaLZZZ962yihh "&^t5;nn-zzaC__ c "_ph4/-ssss+afS issssssseotle EQEkj Zzdiu" 'i9iofvi Menurs="n2 4diha"ssss=uct> ZzdatuX+5nyaeeW+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+I+Zzdre "4{v;0bslasengeg,

kedua setelah itu kedua benda bergerak dengan kecepatan v' 1 dan v' 2, kini v' 1 < v' 2. sebelum tumbukan sesudah m1 m2 m 1 m2 m1 m2 v1 v2 v' 1 v' 2 v 1 -v2 v' 2 - v' 1 Gambar 4. Proses dua buah benda bertumbukan Pada tumbukan elastik, Energi Kinetik (dan juga momentum)

8 Contoh soal TumbukanTumbukan lenting sempurna1. Dua benda A 3 kg dan B 5 kg bergerak searah dengan kecepatan masing-masing 8 ms–1 dan 4 ms–1 . Apabila benda A menumbuk benda B secara lenting sempurna, maka kecepatan masing-masing benda sesudah tumbukan adalah…..A. 3 ms –1 dan 7 ms –1B. 6 ms –1 dan 10 ms –1C. 4,25 ms –1 dan 10 ms –1D. 5,5 ms –1 dan 5,5 ms –1E. 8 ms –1 dan 4 ms –1PembahasanDiketahui Massa benda A m1 = 3 kgMassa benda B m2 = 5 kgKecepatan benda A v1 = 8 ms–1Kecepatan benda B v2 = 4 ms–1Tumbukan lenting sempurnaDitanya v1 dan v2Jawab Jika benda-benda yang bertumbukan lenting sempurna mempunyai massa berbeda dan kelajuan kedua benda setelah bertumbukan tidak diketahui maka kelajuan setelah tumbukan dihitung menggunakan persamaan berikut Kedua benda bergerak searah sehingga kecepatan kedua benda bertanda positif. Jika kedua benda bergerak berlawanan arah maka salah satu kecepatan benda bertanda positif dan kecepatan benda lainnya bertanda kecepatan benda A v1 setelah tumbukan adalah 3 m/s dan kecepatan benda B v2 setelah tumbukan adalah 7 m/ yang benar adalah Sebuah bola yang mempunyai momentum P menumbuk dinding dan memantul. Tumbukan bersifat lenting sempurna dan arahnya tegak lurus. Besar perubahan momentum bola adalah …A. nolB. p/4C. p/4D. PE. 2PPembahasanDiketahui Massa bola = mKecepatan bola sebelum tumbukan = vKecepatan bola setelah tumbukan = -v bola memantul ke kiriMomentum bola sebelum tumbukan po = m vMomentum bola setelah tumbukan pt = m -v = – m vDitanya Besar perubahan momentum bolaJawab Perubahan momentum Δp = pt – poΔp = – m v – m vΔp = – 2 m vΔp = -2pBesar perubahan momentum bola adalah 2p. Tanda negatif menunjukkan yang benar adalah Dua buah benda A dan B yang bermassa sama bergerak saling berpapasan. A bergerak ke Timur dan B ke Barat, masing-masing dengan kecepatan V dan 2V. Apabila benda tersebut mengalami tumbukan lenting sempurna, maka sesaat setelah tumbukan adalah …A. VA = V ke Barat, VB = V ke TimurB. VA = 2V ke Barat, VB = 2V ke TimurC. VA = 2V ke Barat, VB = V ke TimurD. VA = V ke Barat, VB = 2V ke TimurE. VA = 2V ke Timur, VB = V ke BaratPembahasanDiketahui Kedua benda bermassa bergerak ke timur dengan kecepatan VB bergerak ke barat dengan kecepatan 2VDitanya Kecepatan A dan B setelah tumbukanJawab Jika massa kedua benda sama dan kedua benda bertumbukan lenting sempurna, maka kedua benda bertukar kecepatan setelah setelah tumbukan, A bergerak ke barat dengan kecepatan 2V dan B bergerak ke timur dengan kecepatan yang benar adalah Lenting Sebagian4. Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati seperti pada gambar!Jika v2 adalah kecepatan benda 2 setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 maka besar kecepatan v1 1 setelah tumbukan adalah…..A. 7 9 13 15 17 Massa kedua benda sama = mKecepatan benda 1 sebelum tumbukan v1 = 8 m/sKecepatan benda 2 sebelum tumbukan v2 = 10 m/sKecepatan benda 2 setelah tumbukan v2 = 5 m/sDitanya Kecepatan benda 1 setelah tumbukan v1Jawab Ini adalah tumbukan lenting tidak sempurna. v1 dihitung menggunakan hukum kekekalan momentum m1 v1+ m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’m v1 + v2 = m v1’ + v2’v1 + v2 = v1’ + v2’8 + 10 = v1’ + 518 = v1’ + 5v1’ = 18-5v1’ = 13 m/sJawaban yang benar adalah Tidak Lenting5. Sebuah peluru massa 10 gram meluncur dengan kecepatan 100 m s-1 , menumbuk balok kayu yang diam dan bersarang di dalamnya. Jika massa balok kayu 490 gram, kecepatan balok kayu dan peluru sesaat setelah tumbukan adalah …A. 1,0 m s-1B. 2,0 m s-1C. 2,5 m s-1D. 4,0 m s-1E. 5,0 m s-1PembahasanDiketahui Massa peluru m1 = 10 gramKecepatan peluru v1 = 100 m s-1Massa balok m2 = 490 gramKecepatan balok v2 = 0 m/s balok diamDitanya Kecepatan balok kayu dan peluru sesaat setelah tumbukanJawab Peluru menumbuk balok kayu yang diam dan bersarang di dalamnya, sehingga ini merupakan tumbukan tidak lenting. Rumus tumbukan tidak lenting Momentum sebelum tumbukan = momentum setelah tumbukanm1 v1 + m2 v2 = m1 + m2 v’10100 + 4900 = 10 + 490 v’1000 + 0 = 500 v’1000 =500 v’v’ = 1000 / 500v’ = 2 m/s = 2 m s-1Jawaban yang benar adalah Sebuah truk yang sedang bergerak dengan kecepatan 10 ms–1 ditabrak oleh sebuah mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan 20 ms–1. Setelah tabrakan kedua mobil itu berpadu satu sama lain. Jika massa truk 1400 kg dan massa mobil 600 kg, kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan adalah …A. 6 ms–1B. 9 ms–1C. 11 ms–1D. 13 ms–1E. 17 ms–1PembahasanSetelah tabrakan kedua mobil itu berpadu satu sama lain karenanya merupakan tumbukan tidak Kecepatan truk v1 = 10 m/sKecepatan mobil v2 = 20 m/sMassa truk m1 = 1400 kgMassa mobil m2 = 600 kgDitanya kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan vJawab Rumus tumbukan tidak lenting m1 v1 + m2 v2 = m1 + m2 v140010 + 60020 = 1400 + 600 v14000 + 12000 = 2000 v26000 = 2000 vv = 13 m/sJawaban yang benar adalah Sebutir peluru 20 gram bergerak dengan kecepatan 10 ms-1 arah mendatar menumbuk balok bermassa 60 gram yang sedang diam di atas lantai. Jika peluru tertahan di dalam balok, maka kecepatan balok sekarang adalah….A. 1,0 ms-1B. 1,5 ms-1C. 2,0 ms-1D. 2,5 ms-1E. 3,0 ms-1PembahasanDiketahui Massa peluru mP = 20 gram = 0,02 kgMassa balok mB = 60 gram = 0,06 kgKecepatan awal peluru vP = 10 m/sKecepatan awal balok vB = 0Ditanya kecepatan peluru dan balok setelah bertumbukan v’Jawab Rumus hukum kekekalan momentum jika kedua benda menyatu setelah tumbukan mP vP + mB vB = mP + mB v’0,0210 + 0,060 = 0,02 + 0,06 v’0,2 + 0 = 0,08 v’0,2 = 0,08 v’v’ = 0,2 / 0,08v’ = 2,5 m/sJawaban yang benar adalah Dua troli A dan B masing-masing 1,5 kg bergerak saling mendekat dengan vA = 4 dan vB = 5 seperti pada gambar. Jika kedua troli bertumbukan tidak lenting sama sekali, maka kecepatan kedua troli sesudah bertumbukan adalah …A. 4,5 ke kananB. 4,5 ke kiriC. 1,0 ke kiriD. 0,5 ke kiriE. 0,5 ke kananPembahasanDiketahui Massa troli A mA = 1,5 kgMassa troli B mB = 1,5 kgKecepatan troli A sebelum tumbukan vA = 4 m/s positif ke kananKecepatan troli B sebelum tumbukan vB = -5 m/s negatif ke kiriDitanya Jika tumbukan tidak lenting, tentukan kecepatan kedua troli setelah tumbukanJawab Hukum kekekalan momentum mAvA + mBvB = mA + mB v’1,54 + 1,5-5 = 1,5 + 1,5 v’6 – 7,5 = 3 v’-1,5 = 3 v’v’ = -1,5 / 3v’ = -0,5 m/sTanda negatif artinya setelah tumbukan keduanya bergerak ke kiri, searah dengan troli B. Hal ini masuk akal karena momentum troli B lebih besar daripada momentum troli soalSoal UN Fisika SMA/MA
v2adalah kecepatan benda 2 sebelum tumbukan v1 ' adalah kecepatan benda 1 setelah tumbukan v2 ' adalah kecepatan benda 2 setelah tumbukan Hukum kekekalan momentum ternyata berlaku pada semua sistem yang terdiri atas dua benda ataupun lebih yang berinteraksi satu sama lain.

Sebagian dari kalian pasti tahu dong bahwa Indonesia pernah meluncurkan sebuah roket dan mengorbitkan satelitnya di luar angkasa. Dalam prinsip peluncuran roket tersebut, digunakan teori Hukum Kekekalan Momentum, dimana besar momentum yang dihasilkan gaya dorong oleh bahan bakar sama dengan momentum meluncurnya roket. Lalu apa itu hukum kekekalan momentum? Konsep momentum memiliki peranan penting dalam fisika, hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa jika dua buah benda bertumbukan maka besar penurunan momentum pada salah satu benda akan bernilai sama dengan besar peningkatan momentum pada benda lainnya. Ini berarti, total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan. Secara matematis, hukum kekekalan momentum dapat ditulisakan sebagai berikut m1v1 + m2v2 = m1v1 + m2 v2 keterangan m1 adalah massa benda 1 m2 adalah massa benda 2 v1 adalah kecepatan benda 1 sebelum tumbukan v2 adalah kecepatan benda 2 sebelum tumbukan v1 adalah kecepatan benda 1 setelah tumbukan v2 adalah kecepatan benda 2 setelah tumbukan Hukum kekekalan momentum ternyata berlaku pada semua sistem yang terdiri atas dua benda ataupun lebih yang berinteraksi satu sama lain. Hal ini berlaku selama tidak ada gaya dari luar sistem atau resultan gaya dari luar sistem sama dengan nol. Kendati demikian, hukum ini tidak berlaku pada gerak balok di atas permukaan yang kasar dan pada gerak mobil yang dipercepat atau diperlambat. Baca juga Hukum Perbandingan Tetap Dalam Kimia Sedangkan pada prinsip roket seperti yang dicontohkan diatas, prinsip terdorongnya roket memenuhi hukum kekekalan momentum. Pada keadaan mula-mula sistem dalam hal ini roket dan bahan bakar diam, sehingga momentumnya sama dengan nol. Sesudah gas menyembur keluar dari roket, momentum sistem tetap sehingga momentum sistem sebelum dan sesudah gas keluar adalah sama. Berdasarkan hukum ini. kecepatan akhir yang dapat dicapai sebuah roket bergantung pada banyaknya bahan bakar yang dapat dibawa oleh roket dan kelajuan pancaran gas. Pada dasarnya kedua besaran ini terbatas, sehingga digunakanlah roket-roket bertahap multistage rockets yaitu, beberapa roket yang digabung bersama, begitu bahan bakar tahap pertama telah dibakar habis maka roket ini dilepaskan. Dalam kehidupan sehari-hari, asas gaya dorong roket juga dimanfaatkan oleh cumi-cumi dan gurita. Dimana hewan tersebut bergerak seperti pada roket meneguk air dan mengeluarkannya dengan kecepatan yang tinggi dan memungkinkan untuk bergerak lebih cepat dalam air Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsFisikaHukum Kekekalan MomentumKekekalan MomentumKelas 10MomentumRoket You May Also Like

Duabuah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sebagaian bila ada kehilangan energi kinetik setelah tumbukan. Secara matematis kecepatan masing-masing benda sebelum dan sesudah tumbukan dapat diliha pada rumus berikut eV1 + V1 = eV2 + V2 e pada persamaan di atas adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak antara 0 sampai 1
Momentum merupakan besaran yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Sedangkan impuls merupakan peristiwa dimana suatu benda yang mengalami pergerakkan dalam selang waktu yang singkat. Sebagai contoh, suatu kejadian tabrakan antar dua kendaraan di jalan raya jika di tinjau dari ilmu fisika, fatal tidaknya suatu tabrakan antar dua kendaraan tersebut di tentukan oleh momentum kendaraan tersebut. Untuk mengetahui lebih jelas tentang momentum, berikut ini penjelasan lengkap tentang momentum dan impul dalam ilmu fisika lengkap dengan contoh dan penjelasaannya. Baca Juga Pengertian Usaha dan Energi dan Penjelasannya Pengertian Momentum dan Impuls Momentum adalah besaran yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Besar sebuah momentum tergantung dari massa dan kecepatan dari benda tersebut. Secara matematis, momentum dituliskan sebagai berikut p = mv Keterangan p adalah momentum kg m/s, m adalah massa benda kg v adalah kecepatan benda m/s. Dari rumus diatas, diketahui bahwa momentum sebanding dengan kecepatan benda. Dengan begitu, arah momentum sama dengan arah kecepatannya, semakin besar kecepatan suatu benda maka semakin besar momentumnya. Impuls adalah hasil kali antara gaya rata-rata dan selang waktu gaya bekerja. Secara matematis, impuls di tuliskan sebagai berikut I=FΔt Keterangan I adalah impuls ns, F adalah gaya yang diberikan newton, Δt adalah selang waktu sekon. Baca Juga Pengertian Suhu, Rumus dan Penjelasannya Hubungan Impuls dan Momentum Hubungan antar momentum dan impuls dijelaskan oleh teorema impuls-momentum. Teorema impuls-momentum menyatakan bahwa impuls yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan momentum dari benda tersebut. Berdasarkan dengan hukum II Newton, menyatakan bahwa gaya F yang diberikan pada suatu benda memiliki besar yang sama dengan perubahan momentum Δp benda persatuan waktu Δt. Secara matematis, hubungan impuls dan perubahan momentum dituliskan I=Δp=p2−p1. Baca Juga Pengertian Jangka Sorong dan Penjelasannya Hukum Kekebalan Momentum Hukum kekebalan momentum menyatakan jika tidak terdapat gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum benda sebelum dan setelah tumbuhan adalah sama. Hal ini berarti, total momentum system benda sebelum tumbuhan selalu sama dengan total momentum system benda setelah tumbuhan. Secara matematis, hukum kekebalan momentum dirumuskan sebagai berikut m1v1+m2v2=m1v1′+m2v2′ Keterangan m1 adalah massa benda 1 m2 adalah massa benda 2 v1 adalah kecepatan benda 1 sebelum tumbukan v2 adalah kecepatan benda 2 sebelum tumbukan v1’ adalah kecepatan benda 1 setelah tumbukan v2’ adalah kecepatan benda 2 setelah tumbukan Baca Juga Besaran Satuan dalam Pengukuran Fisika Tumbukan Tumbukan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian dan tumbukan tidak lenting sempurna. Untuk mengetahui jenis tumbukan, dapat diketahui dari nilai koefisien restitusinya yaitu nilai negatif dari perbandingan antara besar kecepatn relatif kedua benda setelah tumbukan dan sebelum tumbukan. Secara matematis, nilai koefisien restitusi ditulis sebagai berikut Dengan nilai-nilai koefisien restitusi ketiga jenis tumbukan tersebut adalah Pada tumbukan lenting sempurna, nilai e = 1 Pada tumbukan lenting sebagian, 0 < e < 1 Pada tumbukan tidak lenting sempurna, e = 0 Baca Juga Tumbukan Lenting Sempurna Soal 1. Sebuah bola bermassa 120 gram dilemparkan secara horizontal ke tembok dengan kecepatan 30 m/s dan memantul kembali. Jika bola tersebut dipantulkan dengan laju yang sama besar, maka besar impuls bola yang terjadi adalah… A. 3,6 Ns B. 7,2 Ns C. 10,8 Ns D. 14,4 Ns E. 18 Ns Pembahasan Dari soal, diketahui m = 120 gr = 0,12 kg v1 = 30 m/s v2 = -30 m/s Jadi, impulsnya adalah I = \Delta p I=m. \Delta v = mv2 – v1 I = 0,12 -30 – 30 = 0,12 -60 = -7,2 Ns Tanda minus disini menunjukkan arah, jadi arahnya berbeda dengan arah awalnya karena bolanya memang memantul. Jadi, jawaban yang benar adalah B Soal 2. Sebuah motor dengan pengendaranya bermassa 200 kg melaju dengan kecepatan 40 km/jam dengan percepatan 2 m/s. Perubahan momentum motor tersebut setelah bergerak selama 5 detik adalah… A. 10 kNs B. 1 kNs C. 200 Ns D. 2 Ns E. 2 kNs Pembahasan Dari soal, diketahui m = 2oo kg v1 = 40 km/jam = 11,11 m/s a = 2 m/s t = 5 s Pertama, kita harus cari kelajuannya setelah 5 detik α = Δv/t → Δv = v2–v1 = → v2 = v1 + v2 = + = 21,11 m/s Jadi, perubahan momentumnya bisa didapatkan dengan Δp = I = m. Δv Δp = m v2 – v2 Δp = 200 21, 11 – Δp = = 2kNs Maka, jawaban yang benar adalah E. Untuk perhitungan cepat, kita tidak perlu mencari, tapi dapat langsung mencari perubahan momentumnya dengan Δv. Baca Juga Gerak Harmonik Sederhana dan Penjelasannya Demikian artikel mengenai Momentum & Impuls dengan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

v2 = kecepatan benda 2 sesudah tumbukan Jenis-jenis Tumbukan a. Tumbukan lenting sempurna (elastis sempurna) Jadi kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah 1 m/s. Soal Latihan: v'2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan Jika dinyatakan dalam momentum, m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan, m1v'1 = momentum benda 1 setelah

PANCORAN MAS - 10 latihan soal fisika tentang kekekalan momentum dan perubahan momentum kelas 10 SMA. Pelajaran fisika terkadang menjadi beban bagi para pelajar SMA. Namun, hal tersebut dapat di atasi dengan rajin mengerjakan latihan soal di rumah. Latihan soal fisika ini juga diharapkan membuat pelajar SMA dapat memahaminya. Baca juga 10 Latihan Soal Matematika Kelas 10 SMA Tentang Persamaan Kuadrat, Trigonometri dan Kunci Jawaban Terutama bagi pelajar kelas 10 SMA. Inilah latihan soal tentang kekekalan momentum dan perubahan momentum. Soal 1. Dua bola bermassa 4 kg dan 2 kg bergerak berlawanan arah. Kedua bola kemudian bertumbukan dan setelah tumbukan A dan B berbalik arah dengan kelajuan berturut-turut dan . Kelajuan B sebelum tumbukan adalah .... a. 10 m/s b. 6 m/s c. 4 m/s d. 12 m/s e. 8 m/s 2. Dua bola tanah liat massanya sama masing-masing 2 kg bergerak berlawanan arah. Kecepatan bola pertama 10 ms-1 dan bola kedua 5 ms-1. Setelah tumbukan bola menjadi satu. Kecepatan kedua bola setelah tumbukan adalah .... a. 10 ms-1 searah bola pertama b. 2,5 ms-1 searah bola kedua c. 2,5 ms-1 searah bola pertama d. 5 ms-1 searah bola kedua e. 5 ms-1 searah bola pertama 3. Dua benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati. Jika v2’ adalah kecepatan benda 2 setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 m/s, maka besar kecepatan benda 1 setelah tumbukan v1’ adalah a. 15 m/s Jikapersamaan (ii) dibagi dengan persamaan (i) diperoleh: maka kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan adalah nol, v 2 = v 2 ' = 0, sesudah tumbukan kedua benda bersatu, sehingga kecepatan kedua benda sesudah tumbukan besarnya sama, yaitu v 1 ' = v 2 ' = v'. Berdasarkan Hukum Kekekalan Momentum maka: m 1 v 1 + m 2 v 2 = m 1 v 1 FisikaMekanika Kelas 10 SMAMomentum dan ImpulsTumbukan Lenting Sempurna, Lenting Sebagian, dan Tidak LentingDua benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati seperti gambar berikut. v1=8 m/s v2=10 m/s Jika v2' adalah kecepatan benda 2 setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 m/s, besar kecepatan v1' setelah tumbukan adalah ....Tumbukan Lenting Sempurna, Lenting Sebagian, dan Tidak LentingMomentum dan ImpulsMekanikaFisikaRekomendasi video solusi lainnya0047Sebuah bola pingpong jatuh bebas dari ketinggian 4 meter....0425Sebuah bola bermassa 0,9 kg digantung dengan seutas tal...0208Sebuah peluru dengan massa 10 gram meluncur dengan kecepa...Teks videoLogo Vans di zolimi terdapat dua buah benda yang massanya sama dan Diketahui P1 nya 8 meter per sekon dan V2 nya adalah negatif 10 meter per sekon. Kenapa negatif arahnya kita ke kiri dari kata sepakat dibawa ke kiri tandanya negatif tekanan anaknya positif Oke lanjut V2 adalah 5 meter per sekon ditanyakan adalah Besar kecepatan V1 setelah tumbukan atau V1 aksen untuk kerjakan soal ini kita hanya perlu persamaan kekekalan momentum yaitu 1 + F2 V2 = M 1 + n + m 2 fe2 aksen kita masukkan variabel-variabelnya menjadi yang satunya kita Tuliskan saja m kecepatannya 8 + 2 itu dikali 10 = m tambah m luasnya adalah 58 m dikurangi 10 m = m p 1 aksen ditambah 5 m dimana kita geser ke kiri menjadi 8 n Min 10 dikurangi 5 = n V1 Send my kita keluarkan email nya jadi 8 kurangi 10 kurangi 5 M N + 1 akan menjadi negatif 7 dengan p 1 aksen 1 aksen = 7 meter per sekon ke arah Kiri atau jawabannya adalah sampai jumpa di pertanyaan berikutnya. v1 v2 adalah kecepatan relatif setelah tumbukan. u1, u2 adalah kecepatan relatif sebelum tumbukan. Jika tumbukan elastik sempurna maka e = 1 dan pada tumbukan tidak elastik e e =" 0.KEPEGASAN. v' 2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan. Jika dinyatakan dalam momentum,

Postingan ini membahas contoh soal hukum kekekalan momentum dan penyelesaiannya + pembahasan. Lalu apa itu hukum kekekalan momentum ?. Hukum kekekalan momentum menyatakan “Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda, maka jumlah momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum setelah tumbukan.” Secara matematis hukum kekekalan momentum ditulis seperti gambar dibawah kekekalan momentumKeteranganm1 = massa benda 1 kgm2 = massa benda 2 kgv1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan m/sv2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan m/sv11 = kecepatan benda 1 setelah tumbukan m/sv21 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan m/sv1, v2, v11 dan v21 positif jika arah kecepatan ke kanan dan negatif jika arah kecepatan ke soal 1Dua buah bola 1 dan 2 memiliki massa sama bergerak saling mendekat masing-masing dengan kecepatan 4 m/s dan 6 m/s seperti pada soal hukum kekekalan momentum nomor 1Keduanya kemudian bertumbukan dan kecepatan benda 2 setelah bertumbukan 4 m/s dengan arah berlawanan dengan gerak semula. Kecepatan bola 1 sesaat setelah tumbukan adalah …A. 2 m/s B. 2,5 m/s C. 4 m/s D. 5 m/s E. 6 m/sPenyelesaian soal / pembahasanPada soal ini diketahui m1 = m2 = mv1 = 4 m/sv2 = – 6 m/s negatif karena arah ke kiriv2 = 4 m/sCara menentukan v1 dengan menggunakan hukum kekekalan momentum dibawah + = + + v2 = v1 + v2 karena m1 = m2 = m4 m/s +- 6 m/s = v1 + 4 m/s-2 m/s = v1′ + 4 m/sv1 = -2 m/s – 4 m/s = – 6 m/sJadi v1 = – 6 m/s tanda negatif menunjukkan arah kecepatan ke kiri. Soal ini jawabannya soal 2Bola B bermassa menumbuk bola A yang diam seperti soal hukum kekekalan momentum nomor 2Jika massa kedua benda sama dan setelah tumbukan A dan B menyatu, kecepatan bola A dan B adalah …A. 2,0 m/s B. 1,8 m/s C. 1,5 m/s D. 1,0 m/s E. 0,5 m/sPenyelesaian soal / pembahasanPada soal ini diketahuivA = 0 karena diammA = mB = mvB = 2 m/svA = vB = v’ karena menyatuDengan menggunakan hukum kekekalan momentum diperoleh hasil sebagai + = + + vB = v’ + v’vA + vB = 2 v’0 + 2 m/s = 2 v’2 m/s = 2 v’v’ = 2/2 m/s = 1,0 m/sSoal ini jawabannya soal 3Sebutir peluru bermassa 40 gram bergerak dengan kecepatan 100 m/s arah mendatar menumbuk balok bermassa 960 gram yang diam diatas bidang datar. Jika peluru tertahan didalam balok, maka kecepatan keduanya menjadi …A. 40 m/s B. 36 m/s C. 24 m/s D. 12 m/s E. 4 m/sPenyelesaian soal / pembahasanPada soal ini diketahui mb = 960 gram = 0,960 kgmp = 40 gram = 0,04 kg,vb = 0 m/s danvp = 100 m/svp = vb = v’ karena peluru tertahan didalam balokDengan menggunakan hukum kekekalan momentum diperoleh hasil sebagai + = + kg . 100 m/s + 0,960 kg . 0 m/s = 0,04 kg v’ + 0,960 kg . v’4 kg m/s = 1 kg . v’v’ = 4 m/sSoal ini jawabannya soal 4Sebuah mobil bermassa 800 kg melaju dengan kecepatan 90 km/jam menabrak gerobak bermassa 200 kg yang berhenti di tepi jalan. Setelah tabrakan, gerobak menempel pada mobil dan bergerak dengan laju …A. 5 m/s B. 10 m/s C. 15 m/s D. 20 m/s E. 25 m/sPenyelesaian soal / pembahasanDengan menggunakan hukum kekekalan momentum diperoleh hasil sebagai + = + kg . 25 m/s + 200 kg . 0 = 800 kg . v’ + 200 kg . v’ kg m/s = kg . v’v’ = m/s = 20 m/sSoal ini jawabannya soal 5Benda A dan B bermassa 5 kg bergerak berlawanan arah seperti pada soal hukum kekekalan momentum nomor 5Jika setelah tumbukan kedua benda berbalik arah dengan kecepatan masing-masing 2 m/s dan 6 m/s, maka kecepatan benda A sebelum tumbukan adalah …A. 5 m/s B. 10 m/s C. 12 m/s D. 16 m/s E. 20 m/sPenyelesaian soal / pembahasanDengan menggunakan hukum kekekalan momentum diperoleh hasil sebagai + vB = vA + vB.vA + -6 m/s = -2 m/s + 6 m/svA – 6 m/s = 4 m/svA = 4 m/s + 6 m/s = 10 m/sSoal ini jawabannya soal 6Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati seperti pada soal hukum kekekalan momentum nomor 6Bila v2 adalah kecepatan benda 2 setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 m/s, maka besar kecepatan v1 setelah tumbukan adalah…A. 7 m/s B. 9 m/s C. 13 m/s D. 15 m/s E. 17 m/sPenyelesaian soal / pembahasanDengan menggunakan hukum kekekalan momentum diperoleh hasil sebagai + = + + v2 = v1 + v28 m/s + - 10 m/s = v1 + 5 m/s-2 m/s = v1 + 5 m/sv1 = -2 m/s – 5 m/s = – 7 m/sSoal ini jawabannya soal 7Benda A dan B masing-masing bermassa 4 kg dan 5 kg bergerak berlawanan arah seperti pada soal hukum kekekalan momentum nomor 7Kemudian keduanya bertumbukan dan setelah tumbukan kedua benda berbalik arah dengan kecepatan A = 4 m/s dan kecepatan B = 2 m/s. Kecepatan benda B sebelum tumbukan adalah …A. 6,0 m/s B. 3,0 m/s C. 1,6 m/s D. 1,2 m/s E. 0,4 m/sPenyelesaian / pembahasanDengan menggunakan hukum kekekalan momentum diperoleh hasil sebagai + = + kg . 6 m/s + 5 kg . vB = 4 kg . -4 m/s + 5 kg . 2 m/s24 kg m/s + 5 kg . vB = -16 kg m/s + 10 kg m/s24 kg m/s + 5 kg . vB = – 6 kg m/s5 kg . vB = – 6 kg m/s – 24 kg m/s5 kg . vB = – 30 kg m/svB = 30/5 m/s = 6,0 m/sSoal ini jawabannya A.

Duabuah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati seperti pada gambar! Jika v'2 adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5 m. s−1, maka besar kecepatan v'1 (1) setelah tumbukan adalah? 7 m/s 9 m/s 13 m/s 15 m/s 17 m/s Jawaban: A. 7 m/s
B8sUX.
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/403
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/931
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/919
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/915
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/450
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/879
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/333
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/114
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/639
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/623
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/917
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/693
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/253
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/412
  • 6ea90jr1yu.pages.dev/275
  • jika v2 adalah kecepatan benda 2 setelah tumbukan